REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Keuangan Sri Mulyani merinci total anggaran penanganan Covid-19 dan program vaksinasi yang mencakup pengadaan, perawatan, insentif tenaga kerja hingga testing dan tracing Covid-19. Jumlahnya telah mencapai Rp 130,03 triliun pada tahun ini.
“Total anggaran vaksinasi dan perawatan serta testing tracing Covid-19 tahun ini sebesar Rp 130,03 triliun,” katanya dalam akun Instagram resminya, seperti dikutip Kamis (1/4).
Dia merinci anggaran senilai Rp 130,03 triliun tersebut mencakup pengadaan dan program vaksin senilai Rp 58,18 triliun, testing dan tracing Rp 9,91 triliun, serta perawatan (therapeutic) dan insentif tenaga kesehatan senilai Rp 61,94 triliun.
Dalam postingan Instagram @smindrawati tersebut, mantan petinggi Bank Dunia itu membandingkan anggaran tersebut setara dengan tujuh kali anggaran pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai.
Kemudian anggaran tersebut juga sama dengan dengan 34 kali pembangunan Wisma Atlet atau empat kali pembangunan MRT atau 81 kali pembangunan air minum Jatiluhur. Menurutnya, anggaran penanganan Covid-19 seluruhnya dibiayai oleh APBN.
"APBN bekerja sangat keras melindungi rakyat dan perekonomian menghadapi Covid-19. Kita terus bekerja keras memulihkan ekonomi dan memulihkan kegiatan masyarakat dengan tetap menjaga disiplin kesehatan dan menekan penyebaran dan penularan Covid-19," tulisnya.
Maka itu, dia mengajak masyarakat tetap jaga disiplin kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan untuk mencegah penularan Covid-19.
"Hanya dengan kebersamaan dan gotong royong, Insya Allah kita dapat menanggulangi pandemi dan menyehatkan masyarakat dan ekonomi kita sehingga dapat meringankan beban dan menyehatkan APBN Keuangan Negara kembali," ungkapnya.
Per 31 Maret 2021 vaksinasi di Indonesia telah mencapai 11,2 juta dosis diberikan kepada masyarakat secara gratis.