REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi tradisi Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) menyambut bulan suci Ramadhan dengan menggelar Mukhayyam Alquran 5-7 juz. Kegiatan ini berlangsung selama sebulan diikuti santri dan santriwati Pondok Pesantren Nuu Waar, Setu, Bekasi.
Pembina Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Ustadz M Zaaf Fadzlan Rabbany Garamatan membuka kegiatan Mukhayyam Al-Qur’an, Rabu (24/3) kemarin. Menurut Ustaz Fadzlan, program Mukhayyam Al-Qur’an merupakan bagian dari kepribadian Pondok Pesantren Nuu Waar.
"Dengan program ini, para santri dan santriwati digembleng untuk selalu mencintai, membaca dan menghafalkan, mengamalkan, dan hidup bersama Alqur’an," kata Ustaz yang dikenal dengan dai sabun ini.
Ustadz Fadzlan menambahkan, program Mukhayyam Al-Qur’an diharapkan menjadi perangkat dakwah yang terserap oleh para santri untuk bekal di lapangan dakwah pada masa yang akan datang. Pasalnya, setelah mereka menimbal ilmu di pesantren, kelak nanti mereka akan kembali ke kampung halaman, baik sebagai tenaga pendidik, kesehatan, tentara, atau apa pun, namun hakikatnya mereka adalah seorang dai.
“Dengan menyerap energi al-Qur’an, kelak para santri akan membawa peradaban baru di kampung halamannya,” ujar dai yang juga kelahiran Patipi, Fakfak, Papua Barat ini.