REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengungkapkan baru sekitar 2.000 orang guru yang telah divaksin Covid-19 jelang rencana belajar tatap muka pada Juli mendatang. Total guru di Kota Bandung yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan swasta kurang lebih mencapai 40 ribu orang guru.
"Guru sudah ada hampir 2.000 (yang divaksin) tapi guru banyak," ujar Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, Kamis (1/4).
Ia mengatakan, jumlah guru ASN kurang lebih mencapai 7.000 orang sedangkan non-ASN mencapai 33 ribu orang.
Ema menuturkan, vaksinasi Covid-19 terhadap guru harus dilakukan menyeluruh agar rencana pembelajaran tatap muka dapat berjalan dan tidak terancam dengan penyebaran Covid-19. Namun begitu, kondisi tersebut bergantung kepada jumlah dosis vaksin yang diterima.
"Kalau PTM ingin benar tidak terancam dengan Covid-19, semua yang melaksanakan mengajar mendapatkan vaksin. Itu tercapai tergantung berapa vaksin di Kota Bandung," katanya.
Ia mengungkapkan, pihaknya mengaku akan mengundang seluruh pemangku kepentingan termasuk orang tua siswa untuk membahas rencana belajar tatap muka di Kota Bandung. Beberapa orang tua siswa diketahui masih pro dan kontra terhadap rencana belajar tatap muka.
Baca juga : UMJ Gelar Vaksinasi Covid-19 Tenaga Dosen
"PJJ nanti kita lihat, tepatnya mendengar dulu suara. Mayoritas orang tua ada yang pro dan kontra. Kami Tidak ingin grasak grusuk," ungkapnya.
Ema menambahkan, total target vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung mencapai 474 ribu lebih dengan rincian dosis pertama yang sudah direalisasikan mencapai 39 persen lebih. Sedangkan dosis kedua baru terealisasi sebesar 11.78 persen.
Ia mengatakan, vaksinasi Covid-19 belum 100 persen namun terus berjalan. Tahap pertama, vaksinasi dilakukan kepada tenaga kesehatan selanjutnya kepada pelayan publik, lansia dan lainnya. Sedangkan berikutnya adalah masyarakat umum.
"Ini disesuaikan dengan vaksin yang ada di drop dari pusat," katanya.