Kamis 01 Apr 2021 16:06 WIB

Ayah Penyerang Mabes Sebut Putrinya Dituntun Orang Lain

Ayah ZA bahkan tidak tahu putrinya pernah ikut klub menembak.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Suasana rumah wanita yang tewas ditembak di Mabes Polri di Gang Taqwa, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3). Jenazah wanita yang diduga terkait insiden penembakan di Mabes Polri dengan inisial ZA tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.10 WIB.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana rumah wanita yang tewas ditembak di Mabes Polri di Gang Taqwa, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (31/3). Jenazah wanita yang diduga terkait insiden penembakan di Mabes Polri dengan inisial ZA tersebut kini sudah berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sekitar pukul 19.10 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan berinisial ZA (25 tahun) pelaku teror di Mabes Polri ditembak mati oleh aparat karena diduga akan melakukan penyerangan menggunakan senjata api, Rabu (31/3) sore. M Ali, ayah kandung ZA, meyakini putrinya berbuat demikian karena dituntun orang lain.

Pada Kamis (1/4) siang, Ali baru saja pulang melaksanakan sholat Dzuhur di sebuah mushola di dekat kediamannya di RT 03 RW 10, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Ali yang berjalan kaki tampak sempat berbicara dengan tetangganya yang bernama Tiuria soal kematian ZA.

Baca Juga

Saat ditanyai awak media, Ali tak berkomentar banyak. "Innalillahi ...." katanya. Kalimat ucapan duka itu tak terdengar jelas pada bagian akhir karena suara Ali lirih. Wajah pria 69 tahun itu tampak letih.

Ali lantas meminta awak media untuk mewawancarai Tiuria saja. "Maaf ya maaf ya. Sama ibu itu (Tiuria) saja," kata Ali.

Tiuria mengatakan, Ali masih tak menyangka ZA berbuat demikian. Ali juga meyakini bahwa ZA beraksi bukan karena atas kemauannya sendiri, melainkan karena ada tuntunan dari orang lain.

"Kata dia (Ali) ada orang yang menuntun anaknya (ZA). Ada yang bawa dia, bapaknya bilang gitu. Karena anak seperti itu masih labil lah ketika diajak, ya dia mau," kata Tiuria kepada wartawan.

Polisi diketahui turut mengamankan barang bukti berupa kartu tanda anggota (KTA) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) atas nama ZA. Tiuria mengatakan, Ali selama ini juga tak mengetahui putrinya ikut klub menembak.

"Pak Ali tidak tahu sama sekali (soal KTA Perbakin). Kegiatan dia di luar aja sama sekali orang tuanya, keluarganya, tidak tahu. Makanya mereka juga kaget sesudah kejadian ini. Makanya tadi kan dibilang 'ada yang nuntun', 'ada yang bawa'," kata Tiuria.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement