REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membantu penimbunan area pantai pada destinasi Pulau Kemaro di Kota Palembang. Hal ini untuk mempercepat penataan kawasan pariwisata strategis nasional tersebut.
Ketua Tim Percepatan Penataan Pulau Kemaro, Syafri mengatakan Pemprov Sumsel membantu 30.000 kubik tanah untuk penimbunan tiga hektar area pantai buatan guna mencegah air Sungai Musi masuk ke lokasi penataan.
"Targetnya tahun ini pantai di Pulau Kemaro sudah jadi," ujarnya.
Menurutnya progres penataan Pulau Kemaro saat ini telah menyelesaikan tahap pembersihan dan pembatasan lahan seluas 30 hektar dan sudah menuntaskan pembangunan tanggul di area pesisir.
Meski investasi dari pihak ketiga belum masuk, pihaknya tetap melanjutkan progres penataan serta mulai dilakukan kajian sejarah dan budaya agar kawasan Pulau Kemaro lebih bernilai.
Kajian tersebut dilakukan tim Balai Arkeologi Sumsel dan budayawan beberapa waktu lalu, kata dia, hasil kajian menjadi masukan terkait konsep pembangunan agar tidak melenceng dari nilai kesejarahan Pulau Kemaro yang berada di seberang bekas Keraton Kesultanan Palembang Darussalam.
Selain itu proses penataan juga dipastikan tetap berjalan meskipun wilayah Pulau Kemaro tengah dipersengkatakan oleh zuriyat Ki Merogan yang mengklaim sebagai pemilik sah Pulau Kemaro.
"Semua pekerja masih bekerja, patok batas juga masih aman belum ada gangguan," kata dia menambahkan.
Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan daya tarik Pulau Kemaro semakin meningkat sejak area seluas 30 hektar itu sudah dibersihkan selama tiga bulan terakhir.
"Sekarang sudah banyak yang datang sejak sudah dibersihkan, apalagi nanti kalau sudah jadi," ujar Harno.
Ia menjelaskan penataan Pulau Kemaro pada dasarnya untuk mengoptimalkan aset lahan yang ada agar mendatangkan pendapatan daerah. Pihaknya khawatir jika aset di Pulau Kemaro tidak dimanfaatkan maka akan dikelola pihak yang tidak bertanggung jawab.