Kamis 01 Apr 2021 16:46 WIB

Masjid Batu Merah yang Sederhana

Buya Hamka pernah mengunjungi masjid ini pada 1939 dan 1968.

Red: Agung Sasongko
Masjid Batu Merah
Foto: Dok Jakarta Islamic Center
Masjid Batu Merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ukuran Masjid Batu Merah layaknya masjid di pedesan tidak terlalu besar, hanya 10x15 meter persegi. Masjid yang berlokasi di Desa Batumerah, Ambon, Maluku ini, bentuknya sederhana, namun memiliki sejarah panjang dalam dakwah Islam di Maluku.

Seperti dilansir buku Masjid-Masjid Bersejarah di Indonesia, masjid ini dibangun pada 1575 oleh saudagar kaya bernama Ibrahim Safari Hatala. Pada awal pembangunannya, masjid ini hanya beratapkan rumbia bertiang kayu dengan lantai pasir putih yang diambil dari tepi pantai Laut Maluku.

Baca Juga

Eksistensi masjid ini tak lepas dari kuatnya pengaruh Islam di wilayah Huamual, Luhu dan sekitarnya. Jumlah umat Islam pun kian hari terus bertambah. Melihat perkembangan pesat umat Islam, Raja Abdurrahman Hatala yang masih keturunan dengan pendiri masjid memugarnya pada tahun 1805.

Masjid kembali dipugar tahun 1924, tanpa menghilangkan bentuk aslinya. Pemugaran dilakukan pada masa Raja Abdul Wahid Nurlete, yang juga merupakan ulama terkenal di kawasan itu.