REPUBLIKA.CO.ID, Tegal -- Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia sejak setahun lalu, membuat tren teknologi bermunculan. Pembatasan sosial yang berlaku ditengah masyarakat guna menekan penyebaran virus korona, membuat semua orang mulai bergantungan pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai tren teknologi pun mulai bermunculan selama pandemi.
Dosen kampus Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) Tegal sukses menggelar seminar tren teknologi di era pandemi pada Pondok Pesantren Riyadhus Sholihin Putri, Kabupaten Tegal. Kegiatan ini telah diselenggarakan pada, Sabtu (20/3). Rousyati selaku narasumber pada seminar ini mengatakan tren teknologi selama pandemi menjadi booming akibat banyaknya aktivitas yang dilakukan masyarakat selama hanya dirumah saja.
“Sebelum pandemi, ada beberapa teknologi yang jarang dilirik, namun begitu terjadi pandemi dan pembatasan sosial, orang-orang ramai menggunakannya. Tren Teknologi yang booming di saat pandemi antara lain teknologi dan aplikasi-aplikasi telekonferensi, Telemedicine, Online Shopping, Hiburan Online dan Pembayaran digital,” ungkapnya dalam keterangan rilis, Rabu (14/3).
Menurutnya, tren teknologi online shopping meningkat drastis selama pandemi. Gencarnya belanja online yang dilakukan oleh para netizen membuat perusahaan e-commerce berlomba-lomba menawarkan program agar menarik simpati masyarakat.
“Tidak hanya belanja online, teknologi telekonferensi seperti zoom dan google meet pun meningkat drastis selama pandemi. Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan social distancing membuat masyarakat menjadikan teknologi telekonferensi sebagai salah media silaturahmi,” imbuhnya.
Hiburan online pun menjadi salah satu teknologi yang digandrungi oleh masyarakat selama pandemi, sebut saja aplikasi media social yang marak digunakan. Streaming video, film, gaming, serta musik menjadi hiburan selama work from home (WFH).
“Sebagai pengguna semua teknologi tersebut, kita juga harus memahami kebijakan yang berlaku, seperti bertanggung jawab dalam pemanfaatan internet dan media social secara tepat. Aman dari segala potensi kejahatan, bersifat inspiratif dan kreatif dalam menciptakan ekosistem digital yang produktif selama pandemi,” tutupnya.