REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Menteri Kesehatan Papua Nugini Jelta Wong mengkritisi misinformasi tentang vaksin Covid-19 yang beredar di Facebook. Menurutnya, hal itu menjadi ancaman terbesar bagi kampanye vaksinasi.
Wong mengungkapkan, teori konspirasi tentang Covid-19 dan kemanjuran vaksin begitu mengakar. Penyebaran keterangan tak berdasar semacam itu bahkan turut mempengaruhi kalangan petugas kesehatan. Ada di antara mereka yang ragu divaksinasi.
"Facebook adalah platform teori konspirasi terbesar kami," kata Wong dalam pembicaraan Lowy Institute yang disiarkan pada Kamis (1/4). Dia menyebut orang-orang tidak boleh mengandalkan informasi yang beredar di Facebook untuk memandu pendekatan mereka terhadap vaksin.
Wong menekankan Facebook memiliki banyak pengaruh dalam hal ini. "Mereka seharusnya punya program di mana mereka menghentikan hal-hal semacam ini. Facebook harus bertanggung jawab atas hal ini dan menghentikannya," ujarnya.
Untuk menekan keraguan terhadap vaksin, Wong, termasuk Perdana Menteri Papua Nugini James Marape serta beberapa tokoh pemerintahan lainnya, menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca pekan ini. Mereka berharap dengan hal itu masyarakat tak enggan untuk berpartisipasi dalam vaksinasi.