Kamis 01 Apr 2021 18:46 WIB

Laporan: 536 Orang Tewas dalam Aksi Protes Myanmar

Konfrontasi di sejumlah wilayah Myanmar membuat penduduknya mengungsi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Ilustrasi: Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.
Foto: Anadolu Agency
Ilustrasi: Suasana demonstrasi antijunta militer di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Organisasi hak asasi manusia (HAM) berbasis di Thailand, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) menyebut setidaknya 536 orang telah tewas dalam gelombang demonstrasi menentang kudeta di Myanmar. Krisis yang kian mendalam menyebabkan warga Negeri Seribu Pagoda juga mengungsi.

"Ada baku tembak tadi malam dan dua pria dilaporkan ditembak mati oleh pasukan junta ketika kendaraan militer diblokir di jalan menuju kota Kalay dari kotapraja Gantgaw, Wilayah Magwe," kata AAPP dalam sebuah pernyataan pada Kamis (1/4). 

Baca Juga

AAPP mengatakan koalisi kelompok etnis bersenjata di Myanmar telah membuat pernyataan menentang kudeta. Hal itu telah memicu konfrontasi di beberapa daerah termasuk di negara bagian Kachin dan Kayin. "Penduduk terpaksa mengungsi dari rumah mereka dan beberapa terluka, bahkan terbunuh," ucapnya. 

Sementara itu utusan PBB untuk Myanmar telah meminta Dewan Keamanan turun tangan menangani krisis di Myanmar. Hal itu perlu dilakukan guna mencegah peang saudara dan pertumpahan darah lebih lanjut. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement