Jumat 02 Apr 2021 02:20 WIB

Psikolog Islam: Pelaku ZA Alami ‘Culture Shock’ Agama

ZA dinilai merasa cukup dengan pemahaman agama yang dia miliki

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan / Red: Nashih Nashrullah
ZA dinilai merasa cukup dengan pemahaman agama yang dia miliki. Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
ZA dinilai merasa cukup dengan pemahaman agama yang dia miliki. Personel kepolisian bersenjata berjaga di depan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terduga penyerang Mabes Polri, ZA (25 tahun) diduga mengalami konversi dalam psikologi agama.

Psikolog Islam Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, Abdul Mujib, mengatakan konversi itu tidak dibangun dari pengetahuan agama yang kuat, melainkan hanya afektif atau sikap mendalam tanpa pemahaman. 

Baca Juga

‘’Itu mirip shock culture. Sama dengan yang baru belajar agama, dia akan merasa damai dengan pemahaman secukupnya yang kemudian membentuk sikap radikal,’’ katanya, Kamis (1/4). 

Berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan, dia menduga bahwa keluarga ZA tidak terlalu ketat secara agama.