REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Nike menang atas gugatannya terhadap perusahaan seni MSCHF yang meluncurkan Sneaker Setan atau “Satan Shoe” hasil kolaborasi dengan Lil Nas X.
Pengadilan Distrik Amerika Serikat telah memerintahkan tergugat untuk tidak menjual sneaker hasil dari modifikasi Nike Air 97s.
Pada perilisannya, Senin, sebanyak 666 sneaker Satan Shoe dilaporkan terjual habis dalam waktu hanya satu menit. Satan Shoe dijual dengan harga 1.018 dolar AS atau sekitar Rp 14,7 juta.
Sebelum mengajukan gugatan, Nike menegaskan bahwa mereka tidak terlibat sama sekali dalam modifikasi sneaker tersebut. Nike juga menuduh desain sneaker itu illegal.
"Kami tidak memiliki hubungan dengan Lil Nas atau MSCHF. Nike juga tidak merancang atau merilis sepatu ini dan kami tidak mendukungnya,” kata perusahaan itu dalam pernyataannya seperti dilansir dari laman New York Daily News pada Kamis (1/4).
Nike kemudian menggugat MSCHF atas pelanggaran hak cipta ke pengadilan AS, namun Lil Nas X tidak termasuk pada pihak tergugat. Dalam gugatannya NIke meminta agar pengadilan segera dan secara permanen menghentikan penjualan sneaker Satan Shoe yang tidak sah.
“Satan Shoe” terinspirasi dan didukung bintang hip hop pemenang Grammy Award, Lil Nas X. Sneaker tersebut dibuat setelah video musik bertajuk “MONTERO (Call Me By Your Name”) dirilis dan juga memicu kontroversi.
Selain mencampurkan setetes darah manusia dalam desain, Satan Shoe juga menampilkan pesona pentagram, salib terbalik dan teks bertuliskan "LUKE 10:18". Menurut The New York Times, enam karyawan MSCHF menyumbangkan darahnya untuk digunakan dalam proyek tersebut.
MSCHF, yang didirikan mantan staf Buzzfeed Gabriel Whaley, sebelumnya merilis "Jesus Shoes" pada 2019. Sepatu ini hasil modifikasi dari Air Max 97s yang solnya diklaim mengandung air suci dari Sungai Yordan. Jesus Shoes dijual secara online seharga 1.425 dolar AS, dan juga ludes dalam hitungan menit.
Menurut pengajuan ke Securities and Exchange Commission, MSCHF telah mengumpulkan setidaknya 11,5 juta dolar AS dalam investasi luar sejak musim gugur 2019.
Sumber: nydailynews
Ikuti Whatsapp Channel Republika