Jumat 02 Apr 2021 09:45 WIB

Nama-Nama Manusia yang Dilarang Rasulullah

Di dalam Islam, nama bukan sekadar penanda. Dia adalah doa bagi dirinya

Red: A.Syalaby Ichsan
Ilustrasi Kaki Bayi
Foto: Pixabay
Ilustrasi Kaki Bayi

REPUBLIKA.CO.ID,Manusia mengukir sejarahnya di dunia lewat nama. Amalnya akan menjadi gambaran bagaimana namanya dikenang. Apakah akan menjadi monumen, nama jalan, rumus matematika atau hukum fisika? Ketika amalnya amat negatif, namanya akan mendapat garis bawah di buku-buku sejarah sebagai contoh yang tidak boleh ditiru pembaca.

Di dalam Islam, nama bukan sekadar penanda. Dia adalah doa bagi dirinya dan kehidupannya. Semasa hidupnya, Rasulullah biasanya mengubah nama seseorang yang jelek.  Dari Ibnu Umar, diriwayatkan jika ada seorang anak perempuan Umar bernama Ashiyyah (yang durhaka). Rasulullah pun mengganti namanya dengan Jamilah (cantik). 

Baca Juga

Dalam satu kisah, disebutkan jika Hazn Ra menemui Rasulullah. “Siapa namamu?” tanya beliau. Ia menjawab, namaku Hazn (terjal, sedih).’ Beliau lantas bersabda, “Bahkan engkau adalah Sahl (landai, mudah). “Dia berkata, ‘Aku tidak akan mengubah nama yang diberikan ayahku kepadaku. ‘Ibnu Al Musayyib —cucu Hazn — mengungkapkan, ternyata dia terus mengalami hal-hal yang menyedihkan. (HR Al Bukhari). 

Pada kesempatan lain (HR Muslim), Jabir bin Abdillah mengisahkan jika Rasulullah hendak melarang pemberian nama Ya’la (keluhuran), Barakah, Aflah (beruntung), Yasar (kemudahan), Nafi’ (berguna) dan semisalnya. Namun, Nabi mendiamkannya tanpa mengatakan sesuatu apapun tentangnnya. Hingga wafat, beliau tidak melarang penggunaan nama tersebut. Umar hendak melarangnya tetapi akhirnya membiarkannya.