Jumat 02 Apr 2021 15:45 WIB

Dua Bandara AP II Sediakan Area Khusus untuk Layanan Genose

AP II menyediakan area khusus Genose di Husein Sastranegara dan Bandara SMB II

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon penumpang mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (1/4). Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 buatan tim riset UGM mulai diterapkan sebagai salah satu alternatif pemeriksaan Covid-19 yang hasilnya menjadi dokumen syarat perjalanan penumpang di Bandara Husein Sastranegara. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Calon penumpang mengembuskan napas ke dalam kantong udara untuk dites Covid-19 dengan alat GeNose C19 di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (1/4). Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas GeNose C19 buatan tim riset UGM mulai diterapkan sebagai salah satu alternatif pemeriksaan Covid-19 yang hasilnya menjadi dokumen syarat perjalanan penumpang di Bandara Husein Sastranegara. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menyediakan area khusus untuk layanan Genose di Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan dengan adanya area khusus tersebut pelaksanaan Genose yang dimulai sejak (1/4) berjalan lancar. 

"Ini tidak lepas dari strategi AP II yang mengoperasikan area khusus atau Airport Health Center khusus yang terletak di terminal sebagai tempat pelaksanaan penggunaan Genose," kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (2/4). 

Dia menjelaskan area khusus dibangun dengan tiga area utama. Area tersebut terdari dari helpdesk pendaftaran, area tunggu, area bilik pengambilan sampel napas, dan area menunggu hasil tes keluar. 

Awaluddin menuturkan di Bandara Husein Sastranegara dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II terlihat antrean di meja pendaftaran berjalan tertib, tidak ada kepadatan, dan mematuhi protokol kesehatan. Sementara itu, antrean menunggu pengambilan sampel napas juga berjalan tertib di mana di sediakan kursi bagi calon penumpang.

"Di area tunggu juga terdapat petugas yang memberikan edukasi mengenai tata cara penggunaan Genose sehingga calon penumpang pesawat sudah terinformasi jelas untuk prosedur pengambilan sampel napas yang baik dan benar," jelas Awaluddin. 

Dia mengatakan, pembuangan limbah di area tersebut dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu, secara berkala juga dilakukan proses disinfeksi di seluruh area termasuk bilik pengambilan sampel napas. 

“Pada hari pertama, calon penumpang pesawat yang melakukan skrining Covid-19 dengan Genose di Bandara Husein Sastranegara tercatat mencapai 187 penumpang dan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II mencapai 262 penumpang,” jelas Awaluddin. 

Awaluddin memperkirakan pada tahap awal ini jumlah pengguna Genose mencapai sekitar 10 persen hingga 15 persen dari penumpang yang berangkat. Saat ini, di Bandara Husein Sastranegara (Bandung) layanan Genose dibuka pada pukul 07.00 WIB - 15.00 WIB, sementara itu di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang) dibuka pukul 06.00 WIB - 18.30 WIB. Tarif layanan Genose di kedua bandara tersebut adalah Rp 40 ribu perorang. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement