Jumat 02 Apr 2021 19:52 WIB

Indonesia Gandeng China Tingkatkan Transformasi BUMN

Indonesia akan mendorong kerja sama BUMN China dengan BUMN Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Tangkapan layar
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam kunjungan kerja ke Wuyi, China, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pertemuan dengan Vice Chairman dari State-Owned Asset Supervision and Administration (SASAC), Mr Ren Hongbin untuk membahas peningkatan kerjasama BUMN antar kedua negara. Untuk diketahui, SASAC adalah lembaga pemerintah China yang mengelola 97 BUMN China.

“Saya bertemu dengan mereka untuk mempelajari bagaimana China berhasil mereformasi dan mentransformasi BUMN mereka untuk menjadi lebih efisien, memberikan kontribusi yang maksimal untuk masyarakat, dan menjadi pemain kelas dunia. BUMN Indonesia dan BUMN China mempunyai misi dan visi yang sama untuk negaranya. Sama dengan BUMN kita, BUMN China juga memberikan kontribusi ke masyarakat selain membantu peningkatan penerimaan negara," papar Erick, Jumat (2/4). 

Baca Juga

Namun, menurutnya, ada perbedaan antara BUMN China dan BUMN Indonesia. "Bayangkan, dalam daftar 500 perusahaan dari 2020 Forbes Global 2000, 48 diantaranya BUMN China yang dikelola SASAC, sedangkan BUMN kita baru ada 2 di daftar itu, BRI dan Mandiri”, ujar Erick.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan dialog dan membuat platform kerja sama BUMN antar kedua negara yang lebih kongkrit. Untuk mewujudkan kerja sama yang berkelanjutan, SASAC mengundang Kementerian BUMN dan BUMN Indonesia untuk melakukan pertemuan rutin dengan SASAC dan BUMN China.