REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian orang tua mungkin ada yang pernah mendapat pertanyaan dari anaknya tentang siapa Allah SWT. Lantas, bagaimana seharusnya orang tua memberi jawaban?
Guru Besar syariat Islam Universitas Al Azhar Mesir, Dr Mabruk Athiyah, menjelaskan tentang bagaimana sebaiknya orang tua menjawab pertanyaan tersebut. Dan yang harus ingat, pertanyaan itu tidak datang dari seorang ateis, tetapi dari anak kecil, sehingga cara menjawabnya tentu berbeda. Athiyah punya cara tersendiri bagaimana menjawab pertanyaan "Siapa Allah SWT?" yang datang dari anak kecil.
Athiyah menyampaikan kepada si anak bahwa "Allah SWT adalah Yang menciptakan anak tersebut, ayahnya, ibunya dan segala sesuatu di sekitarnya."
Athiyah mengatakan, hindari kata-kata yang menunjukkan bahwa Allah SWT adalah makhluk. Beri pemahaman kepada si anak bahwa Allah SWT adalah Yang Menciptakan, bukan makhluk atau yang diciptakan.
Ketika orang tua mengatakan bahwa Allah SWT adalah Pencipta, maka berarti Allah SWT itu bukanlah makhluk. Sebab makhluk itu tidak menciptakan.
Dalam Alquran, Allah SWT pun menegur orang-orang kafir yang menyembah berhala dan batu, karena yang disembah ini tidak bisa menciptakan apa-apa. Allah SWT berfirman:
أَفَمَنْ يَخْلُقُ كَمَنْ لَا يَخْلُقُ ۗ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ "Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan (apa-apa)? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran." (QS An Nahl: 17)
Karena Allah SWT adalah Pencipta, maka sudah seharusnya kita sebagai makhluk menyembah-Nya. "Siapapun yang tidak bisa menciptakan semut, maka semuanya adalah makhluk, karena Allah SWT Mahapencipta," terang Athiyah.
Sumber: masrawy