Jumat 02 Apr 2021 20:57 WIB

Harga Gabah Petani di Lampung Turun

Selama Maret 2021, pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung menurun.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Petani menjemur gabah hasil panen. ilustrasi
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Petani menjemur gabah hasil panen. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Musim panen berlalu menyebabkan harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dan penggilingan mengalami penurunan pada Maret 2021. Di tingkat petani harga GKP turun 14,39 persen, di tingkat penggilingan turun 13,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

“Rata-rata harga gabah di petani dan di penggilingan mengalami penurunan pada Maret 2021,” kata Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung Riduan dalam keterangan persnya yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/4).

Baca Juga

Ia mengatakan, penurunan rata-rata harga kelompok kualitas GKP di tingkat petani sebesar 14,39 persen dari Rp 4.576,09 per kg pada Februari 2021 menjadi Rp 3.917,57 per kg pada Maret 2021. Sedangkan harga GKP di tingkat penggilingan turun 13,82 persen dari Rp 4.672,61 per kg pada Februari 2021 menjadi Rp 4.027,03 per kg pada Maret 2021.

Selain itu, ia menambahkan untuk kelompok gabah kualitas gabah kering giling (GKG) di tingkat petani juga turun 6,43 persen dan harga GKG di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 7,40 persen.

Selama Maret 2021, menurut dia, pergerakan rata-rata harga gabah tingkat petani cenderung menurun di seluruh kecamatan yang diambil sampel harga gabah.

Penurunan harga gabah tertinggi di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah sebesar 28,29 persen atau Rp 1.535 per kg. Diikuti Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur yang turun 26,64 persen atau Rp 1.380 per kg, dan Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur yang turun 23,75 persen atau Rp 1.185 per kg.

Hasil survey BPS, harga gabah tertinggi di tingkat petani pada gabah kualitas GKP adalah Rp 4.800 per kg terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu dengan Varietas Ciherang. Harga gabah tertinggi di tingkat penggilingan yaitu Rp 4.900 per kg terdapat di Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, dengan Varietas Ciherang.

Sedangkan harga terendah di tingkat petani pada kualitas GKP yaitu Rp 3.700 per kg di Kecamatan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur, dan Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dengan Varietas Ciherang dan Inpari32. Di tingkat penggilingan harga terendah dengan kualitas yang sama yaitu Rp 3.800 per kg terdapat di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah dengan Varietas Inpari32.

Menurut Ridwan, rata-rata komponen mutu hasil panen gabah kelompok kualitas GKP yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang kurang baik dilihat dari Kadar Air (KA). Dilihat dari rata-rata KA tercatat 19,29 persen pada Februari 2021 dan 20,47 persen pada Maret 2021.

Sedangkan rata-rata Kadar Hampa (KH) tercatat 4,37 persen pada Februari 2021 dan 4,25 persen pada Maret 2021.

BPS melakukan survey pada Maret 2021 terkait GKG dan GKP di empat kabupaten sentra produksi gabah. Yakni, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, Pringsewu, dan Lampung Selatan.

Para petani sawah di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah telah selesai panen. Petani mengaku sudah menjadi tradisi saat panen tiba, harga gabah turun dari biasanya. Petani yang memanen padinya, banyak yang tidak membawa lagi pulang gabahnya, tapi sudah dijual dengan pengumpul yang mboil truknya telah menunggu di pinggir sawah.

“Sudah biasa, kalau ada sawah petani yang panen, langsung dijual kepada pengumpul, harganya tidak jauh beda. Memang kalau panen harga turun,” ujar Warsito, petani di Trimurjo.

Menurut dia, sudah jarang ada petani yang setiap panen sawahnya, hasil gabahnya dibawa pulang ke rumah. Selain harus menyewa ongkos angkut, juga khawatir kualitas gabah berubah yang menyebabkan harga turun lagi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement