Jumat 02 Apr 2021 22:54 WIB

APPBI Jabar Ingin Semua Pekerja di Pusat Belanja Divaksin  

Vaksinasi Covid-19 pekerja diharapkan mendukung operasional pusat belanja.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pekerja pusat belanja di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Rabu (31/3).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pekerja pusat belanja di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Rabu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — DPD Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Barat mendukung vaksinasi Covid-19 terhadap para pekerja di pusat belanja. Tengah pekan ini, ada sekitar 2.000 pekerja di pusat belanja wilayah Bandung yang divaksin Covid-19.

Ketua DPD APPBI Jawa Barat (Jabar) Arman Hermawan berharap semua pekerja di pusat belanja, yang berada di bawah naungan APPBI, bisa divaksin Covid-19. “Di Jawa Barat ada sekitar 100 ribu pekerja di pusat belanja. Di Bandung saja ada 20 ribuan,” kata dia.

Tidak hanya pekerja toko, tapi juga petugas keamanan dan bagian kebersihan di pusat belanja diharapkan bisa divaksin Covid-19. Dengan vaksinasi ini, kata Arman, diharapkan dapat mendukung aktivitas pusat belanja, yang selama ini terdampak pandemi Covid-19. 

“Kalau semua pekerja di pusat perbelanjaan sudah divaksin, masyarakat tak perlu khawatir untuk berbelanja. Karena, selain prokes (protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19) diterapkan, pekerja kami sudah divaksin,” ujar Arman.

Arman pun berharap aktivitas ekonomi pusat belanja bisa segera pulih. Saat awal-awal pandemi, ia menilai, pusat belanja seperti mati suri. “Bisa dibilang mati suri karena di awal-awal (pandemi) semua kan harus tutup. Hanya yang menjual kebutuhan pokok dan kesehatan yang masih buka,” kata dia.

Salah satu yang terdampak pandemi ini adalah pelaku usaha kuliner, seperti yang ada di food court. Menurut Arman, banyak pelaku usaha kuliner di food court yang kesulitan. Padahal, kata dia, ada keringanan yang diberikan pengelola pusat belanja. “Pengelola pusat belanja sudah kasih gratis sewa (tempat), hanya bayar listrik saja. Tapi, mereka tetap enggak sanggup, enggak sanggup bayar pagawai,” ujar dia.

Bahkan, akibat dampak pandemi, menurut Arman, ada pengelola pusat belanja yang menjual usahanya. “Di Jawa Barat ada 22 pusat belanja yang tergabung (APBBI). Dari jumlah itu, ada tiga yang dijual,” katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement