REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mencatat rekor 42.308 infeksi baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, jumlah tertinggi sejak pandemi mewabah, demikian data Kementerian Kesehatan pada Jumat (2/4). Infeksi Covid-19 melonjak semenjak pemerintah melonggarkan langkah pembatasan Covid-19 pada awal Maret.
Pada Senin (29/3) lalu, Presiden Tayyip Erdogan mengumumkan langkah ketat Covid-19, termasuk penguncian nasional total lanjutan selama akhir pekan selama bulan suci Ramadhan, yang dimulai pada 13 April.Jumlah kasus Covid-19 di Turki mencapai 3,4 juta lebih, dengan 31.892 kematian -- termasuk 179 kematian baru.
Sebelumnya Turki telah mencatat 180.448 kasus varian baru Covid-19 di 81 provinsi pada Rabu (31/3). Menyusul pertemuan Dewan Penasihat Ilmiah Covid-19, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan 75 persen dari semua kasus di negara itu adalah varian Inggris.
Koca mengatakan Turki juga telah mendeteksi 169 kasus varian Afrika Selatan di 11 provinsi, empat kasus varian Brasil di dua provinsi, dan dua dari varian California-New York di satu provinsi.