Sabtu 03 Apr 2021 11:32 WIB

Pemkab Garut Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan

Kecelakaan tunggal sebuah truk menyebabkan empat orang meninggal dunia.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman
Foto: Republika/Bayu Adji P
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kecelakaan tunggal sebuah truk di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, menyebabkan empat orang meninggal dunia pada Jumat (2/4) sore. Korban meninggal di antaranya anak-anak yang sedang belajar di sebuah madrasah yang tertabrak truk.

Wakil Bupati (Wabup) Garut Helmi Budiman mengaku ikut berduka atas kejadian itu. Ketika mendengar kabar kecelakaan itu, orang nomor dua di Kabupaten Garut tersebut langsung bergegas ke mengunjungi Puskesmas Karangpawitan dan RSUD dr Slamet, tempat di mana para korban luka dirawat.

Baca Juga

"Pas dapat informasi saya langsung ke Rumah Sakit dr Slamet dan Puskesmas Karangpawitan untuk mengecek langsung kondisi para korban serta sekaligus memberikan dukungan moril kepada keluarga korban yang ditinggalkan," kata dia melalui keterangan resmi, Sabtu (3/4).

Ia menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian kecelakaan itu. Ia juga berdoa keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan. 

Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Helmi mengatakan, akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban. "Saya mengucapkan turut berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Pemkab Garut juga akan membiayai semua perawatan para korban yang sedang dalam perawatan, baik yang di rumah sakit umum ataupun yang di puskesmas setempat," ujar dia.

Sebelumnya, kecelakaan tunggal terjadi di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Jumat sore. Sebuah truk yang bermuatan batu bata diduga mengalami rem blong saat melintas di wilayah itu. Akibatnya, truk menabrak bangunan madrasah, yang di dalamnya sedang digunakan anak-anak untuk mengaji.

Berdasarkan keterangan resmi Pemkab Garut, kejadian itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka. Beberapa orang yang terluka saat ini dirawat di Puskesmas Karangpawitan dan RSUD dr Slamet.

Sementara itu, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Garut, AKP Karyaman mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, total korban meninggal hingga saat ini hanya terdapat dua orang. Sementara satu orang mengalami luka berat dan delapan orang luka ringan. Mayoritas korban merupakan anak berusia belasan.

"Sementara kami terima laporan dua (orang meninggal dunia, Kang," kata dia ketika dikonfirmasi Republika, Sabtu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement