REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, pendataan keluarga menjadi hal penting dalam perencanaan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk salah satu upaya mencapai bonus demografi.
"Usia produktif di Kota Depok ini sebanyak 70 persen lebih dan kita bisa mencapai bonus demografi kalau punya pendataan yang akurat," ujar Idris di Kota Depok, Jawa Barat, dalam keterangannya, Sabtu (3/4).
Pendataan Keluarga Tahun 2021 di Kota Depok resmi dilaksanakan. Pendataan awal dimulai dari Wali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono beserta keluarga. Idris mengatakan, dalam pendataan tersebut, terdapat sejumlah pertanyaan yang dilontarkan oleh petugas.
Di antaranya, jumlah anggota keluarga yang tinggal di dalam rumah dan terkait aspek kesejahteraan keluarga. "Kemudian, tentang masalah keluarga-keluarga yang mungkin masih di usia sekolah, atau universitas, atau yang sudah berkeluarga tapi masih dalam satu kartu keluarga (KK) dengan orang tua," jelas Idris.
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menambahkan, data yang dihasilkan dari pendataan keluarga tahun 2021 nantinya digunakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mengambil sejumlah kebijakan. Sepertinya, kebijakan masalah kesehatan, keluarga berencana, hingga Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
"Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh warga Depok agar ikut bersama-sama menyukseskan pendataan keluarga ini," kata politikus PKS tersebut.