Ahad 04 Apr 2021 01:30 WIB

Korsel Minta China Berperan dalam Perdamaian Antar-Korea

Korsel dan China dinilai punya tujuan sama untuk denuklirisasi Semenanjung Korea.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang pria di Korsel menyaksikan siaran berita tentang Korut yang menembakkan rudalnya pada Senin (9/3). Kemenlu China pertanyakan alasan Korut luncurkan proyektil pada Senin (9/3) pagi.
Foto: Jeon Heon-Kyun/EPA
Seorang pria di Korsel menyaksikan siaran berita tentang Korut yang menembakkan rudalnya pada Senin (9/3). Kemenlu China pertanyakan alasan Korut luncurkan proyektil pada Senin (9/3) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Menteri Luar Negeri Korea Selatan (Korsel) Chung Eui-yong berharap China memainkan peran dalam proses perdamaian negaranya dengan Korea Utara (Korut). Sebelumnya Amerika Serikat (AS) dan sekutunya setuju untuk terus mendorong Pyongyang melakukan denuklirisasi.

"Korsel dan China memiliki tujuan yang sama menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea dan menuju kebijakan perdamaian permanen," kata Chung pada Sabtu (3/4), dilaporkan kantor berita Korsel Yonhap.

Baca Juga

Chung melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi pada Sabtu. Dia mengatakan Cina dan Korsel sepakat mempromosikan proses penyelesaian masalah politik di sekitar Semenanjung Korea.

China diketahui merupakan sekutu dagang terbesar Korut. Ini bukan pertama kalinya Beijing diminta berperan dalam proses denuklirisasi.