REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) siap berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi masyarakat. Menurut Ketua PBNU Said Aqil Siradj, pihaknya siap bekerja sama dengan pemerintah hingga lembaga keuangan untuk membuat program pengentasan kemiskinan.
"Ada peluang yang disiapkan dan difasilitasi pemerintah. Jika ada (masyarakat) harus ambil, sebab kalau tidak bisa ketinggalan," ujar Said Aqil, usai Rakornas LPNU di STIMIK Jalan Jakarta, Kota Bandung, Sabtu (2/4).
Menurutnya, LPNU sendiri sudah banyak membuat program untuk pengentasan kemiskinan umat. Said Aqil menuturkan ada dua jenis kemiskinan yang terjadi di Indonesia, yakni kemiskinan struktural dan kemiskinan kultural.
"Kemiskinan kultural ini lebih mudah dibandingkan struktural untuk dientaskan. Namun pemerintah harus mengupayakan pengentasan bagi keduanya. Kendalanya afirmasi dari pemerintah masih kurang," katanya.
Said Aqil mengatakan, orang miskin bisa bangkit jika mendapatkan bimbingan dan diangkat ekonominya. Bimbingan utu bisa dilakukan melalui lembaga atau organisasi di masyarakat. "LPNU sedang menggodok rencana ini dengan OJK, masih dibahas," katanya.
Hadir dalam rakornas tersebut sejumlah pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).