Ahad 04 Apr 2021 04:01 WIB

Wanita Ini Dilempar Sup Panas karena Menegur Pria Soal Rokok

Wanita di China meminta agar pria itu tak merokok di restoran.

Rep: Fuji Permana/ Red: Teguh Firmansyah
Larangan merokok
Foto: EPA
Larangan merokok

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Seorang wanita di China diserang di sebuah restoran hotpot oleh pria yang melemparkan sup panas padanya dan teman-temannya. Pria itu tak terima ditegur oleh wanita tersebut agar berhenti merokok di dalam restoran.

Wanita bermarga Xiao mengunggah video di platform media sosial Weibo yang menunjukkan insiden antara dirinya dan seorang pria yang duduk di meja di sebelahnya di sebuah restoran hotpot di kota Chengdu pada Senin malam. Video tersebut telah dilihat lebih dari 170 juta kali.

Baca Juga

Insiden tersebut terjadi di Weizhi Juemei Frog dan Fish Head Hotpot setelah Xiao yang sedang makan bersama teman-temannya meminta pria tersebut untuk tidak merokok karena dia memiliki masalah paru-paru.

“Mengapa saya tidak bisa merokok di restoran? Itu bukan urusanmu," kata pria itu berteriak pada Xiao seperti dilansir dari laman South China Morning Post, Sabtu (3/4).

Melihat Xiao merekam kejadian itu dengan gawai, dia mengancam akan menghancurkan gawainya. “Berapa banyak uang yang kamu habiskan di restoran ini? Apakah kamu berhak meminta saya untuk tidak merokok? Siapa yang memberimu kekuatan ini?” kata pria itu dalam video.

Dia mengutuk seorang teman laki-laki Xiao yang makan bersama dengannya. “Kamu tidak merokok, karena itu kamu bukan laki-laki,” katanya.

Ketika dia mendengar beberapa pelanggan lain di restoran mendukungnya dengan mengatakan, "Kami semua orang Sichuan melakukannya (merokok) seperti ini (di restoran)." Pria itu bertanya, "apakah itu masalah?"

Dia kemudian melemparkan secangkir cairan tak dikenal ke Xiao dan empat temannya. Restoran tersebut kemudian mengonfirmasi bahwa cairan itu adalah sup hotpot, Chutian Metropolis News melaporkan.

Xiao kemudian memanggil polisi yang tiba di restoran dan membawa pergi mereka yang terlibat. Menurut postingan Xiao di We Chat pada Rabu, di bawah mediasi polisi, pria itu meminta maaf kepadanya dan memberi kompensasi kepada Xiao dan teman-temannya sebesar 1.000 Yuan atau 152 Dolar AS untuk biaya membersihkan pakaian.

Xiao, seorang perempuan pekerja hak asasi, mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak membutuhkan permintaan maaf dari laki-laki tersebut. Namun berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah asap rokok di dalam ruangan.

“Banyak orang tua, anak-anak, orang seperti saya dengan penyakit paru-paru, dan bahkan orang sehat, tidak ingin menghirup asap rokok orang lain,” katanya kepada surat kabar tersebut.

“Tidak merokok di tempat umum adalah penghormatan dasar bagi orang lain,” ujarnya.

Manajer restoran, yang bermarga Chen, mengatakan mereka pada awalnya tidak memperhatikan keributan karena mereka sibuk malam itu. “Sering terjadi bahwa pelanggan merokok di sini, dulu kalau ada pelanggan yang mengeluhkan merokok dari pelanggan lain, kami akan berusaha membujuk. Tetapi jika perokok menolak untuk mendengarkan kami, kami akan membiarkan pelanggan yang mengajukan keluhan untuk pindah ke meja lain,” jelasnya.

Perusahaan induk restoran tersebut mendenda 50 ribu Yuan atau 7.630 Dolar AS setelah insiden tersebut. Perusahaan tersebut menyatakan akan mencabut waralaba restoran tersebut jika kasus serupa terulang kembali.

Asosiasi Pengendalian Tembakau China, sebuah LSM yang didukung pemerintah, memuji Xiao atas usahanya. “Perokok pasif mengandung setidaknya 69 jenis karsinogen. Angkat topi untuk setiap orang yang secara inisiatif berdiri untuk membujuk orang lain agar tidak merokok," kata organisasi itu di Weibo kemarin.

“Satu-satunya cara efektif untuk melindungi masyarakat dari perokok adalah dengan mengeluarkan undang-undang yang melarang merokok di tempat umum dalam ruangan, tempat kerja dan kendaraan transportasi umum," kata asosiasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement