REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Perancang busana Mossimo Giannulli telah dibebaskan dari penjara California pada Sabtu (3/4). Setelah menjalani hukuman kurungan di penjara, kini Giannulli menjadi tahanan rumah.
Sang desainer dinyatakan bersalah setelah terbukti terlibat skema suap penerimaan perguruan tinggi. Kasus itu mengemuka pada Maret 2019, melibatkan sekitar 50 orang terpandang di Amerika Serikat.
Skema penipuan senilai total 25 juta dolar AS itu memang menyasar kalangan berada. Ada jaringan yang memungkinkan orang-orang kaya menyuap agar anaknya bisa masuk ke universitas elite seperti Yale dan Stanford.
Sosok yang disebut sebagai dalang utama bernama William "Rick" Singer. Dia adalah pemilik perusahaan Edge College & Career Network, jaringan yang mengatur penguji palsu untuk tes masuk perguruan tinggi.
Singer juga menyuap pelatih olahraga untuk menyediakan slot penerimaan bagi atlet, bahkan jika pelamar tidak memiliki kemampuan baik. Orang tua membayar jasa dengan disamarkan sebagai donasi amal.
Sebelum terungkap, skema berlangsung sejak 2011. Selain Yale dan Stanford, beberapa kampus sasaran yakni Universitas Texas, Georgetown, California Selatan, dan Universitas California Los Angeles.
Administrator ujian di beberapa pusat tes menerima suap agar anak dari klien Singer bisa diterima. Jawaban ujian yang salah bisa dibetulkan atau meminta orang lain mengikuti ujian.
Dalam banyak kasus, para calon mahasiswa tidak menyadari bahwa orang tua mereka telah mengatur kecurangan. Giannulli dan istrinya, aktris Lori Loughlin, mengaku bersalah tahun lalu.
Mereka membayar setengah juta dolar AS untuk memasukkan kedua putri mereka ke Universitas California Selatan. Baik Giannulli maupun Loughlin sama-sama menjalani hukuman penjara dan mendapat denda.
Namun, Loughlin dibebaskan terlebih dahulu Dia keluar dari penjara di Dublin pada Desember 2020 setelah menghabiskan dua bulan di balik jeruji besi, dikutip dari laman AP News, Ahad (4/4).