REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mungkin terbiasa memiliki stok permen cokelat di rumah yang bisa disantap setiap saat. Bila Anda salah satunya, coba perhatikan baik-baik merek permen cokelat apa saja yang Anda miliki saat ini.
Waspadai produk Chocolate Malted Milk Balls dan Chocolate Malt Balls keluaran Dave's Supermarket. Produk-produk ini dijual dalam dua varian kemasan, yaitu kemasan 4,5 ons dengan label Dave's Supermarket dan kemasan besar 3 pon dengan label Sweetie Candy Company.
Kedua produk sebaiknya diwaspadai karena mengandung bahan pemicu alergi yang tidak tercantum pada label kemasan. Pihak Dave's Supermarket pun telah menarik produk-produk ini dari peredaran.
Keberadaan bahan pemicu alergi yang tak tercantum pada kemasan produk ini ditemukan oleh Food and Drug Administration (FDA). Bahan pemicu alergi yang dimaksud FDA adalah gandum.
Sebagian besar orang memang bisa mengonsumsi gandum. Akan tetapi, ada orang-orang yang memiliki alergi atau sensitivitas berat terhadap gandum. Orang-orang seperti ini berisiko mengalami reaksi yang serius atau bahkan mengancam jiwa bila mengonsumsi gandum.
Oleh karena itu, penting bagi produk yang mengandung gandum untuk mencantumkan kandungan tersebut pada kemasannya. Dengan begitu, orang-orang dengan alergi atau sensitivitas berat terhadap gandum bisa menghindari produk tersebut.
"Individu yang mengalami tanda atau gejala penyakit atau alergi yang disebabkan makanan perlu mengontak dokter segera," tukas FDA, seperti dilansir EatThis, Ahad (4/4).
Melalui temuan ini, diketahui bahwa penting bagi setiap orang untuk mengecek bahan-bahan dalam produk yang akan dibeli dengan seksama. Namun di sisi lain, terkadang label informasi pada produk tak selalu mencantumkan semua hal yang sebenarnya penting diketahui.
Terkait alergi gandum, kondisi ini bisa dialami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Gejala yang muncul biasanya muncul dalam hitungan menit atau jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung gandum.
Salah satu reaksi yang mungkin muncul adalah pembengkakan, rasa gatal, atau iritasi pada mulut atau tenggorokan. Reaksi lain yang bisa terjadi adalah bentol-bentol, ruam kemerahan, atau pembengkakan pada kulit, hidung tersumbat, sakit kepala, kesulitan bernapas, kram, mual, muntah, atau diare.
Reaksi lain yang dapat terjadi dan berbahaya adalah anafilaksis, seperti dilansir Mayo Clinic. Anafilaksis dapat menyebabkan kondisi seperti pembengkakan atau rasa tertekan pada tenggorokan, nyeri atau rasa tertekan pada dada, sangat kesulitan bernapas, kesulitan menelan, pening, kulit berbah warna menjadi pucat atau biru, dan pingsan.
Anafilaksis merupakan sebuah kondisi yang membutuhkan penanganan medis darurat. Bila mengalami gejala-gejala seperti ini, penting untuk segera menghubungi nomor darurat atau segera pergi ke rumah sakit.