Ahad 04 Apr 2021 12:10 WIB

Banjir Bandang Flores, 20 Warga Meninggal dan 5 Hilang

Banjir bandang terjadi di beberapa kecamatan, Kabupaten Flores Timur.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Nora Azizah
Banjir bandang terjadi di beberapa kecamatan, Kabupaten Flores Timur (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Syifa Yulinnas
Banjir bandang terjadi di beberapa kecamatan, Kabupaten Flores Timur (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPBD Kabupaten Flores Timur melaporkan sebanyak 20 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang terjadi di beberapa kecamatan pada pagi ini, Kamis (4/4), pukul 01.00 waktu setempat. Semua korban tersebut dapat ditemukan.

"Hingga siang ini, pukul 11.00 WIB, BNPB mendapatkan informasi dari BPBD setempat perkembangan terkini pascabanjir bandang. BPBD setempat melaporkan korban meninggal sebanyak 20 jiwa, luka-luka 9, dan hilang 5. BPBD juga melaporkan 49 KK terdampak. Korban meninggal dan 5 warga luka teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Ahad (4/4).

Baca Juga

Sedangkan di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, dua warganya dilaporkan hilang. Sebanyak 4 warga luka-luka telah dirawat di puskesmas setempat. Sementara itu, sebanyak tiga warga yang juga dilaporkan hilang berada di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.

BPBD melaporkan kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Selain itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Aparat pemerintah desa masih terus melakuka pendataan di lapangan.