Ahad 04 Apr 2021 12:22 WIB

BMKG: Waspada Gelombang 4 Meter di Perairan NTT

Gelombang empat meter berpotensi terjadi di Pulau Sumba hingga Sabu.

Gelombang empat meter berpotensi terjadi di Pulau Sumba hingga Sabu (Foto: ilustrasi)
Foto: JOJON/ANTARA
Gelombang empat meter berpotensi terjadi di Pulau Sumba hingga Sabu (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur mewaspadai potensi gelombang laut mencapai hingga 4 meter di sebagain wilayah perairan NTT. Tinggi gelombang 4 meter berpeluang terjadi di wilayah Samudera Hindia di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu, serta selatan Kupang hingga Rote Ndao.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Syaeful Hadi di Kupang, Ahad (4/4), mengatakan, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter juga berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, dan perairan utara Kupang dan Rote Ndao. Selain itu gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Flores, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Wetar.

Baca Juga

Syaeful menjelaskan, terdapat pola tekanan rendah 100 hPa di perairan Rote Ndao dan Kupang dan 107 hPa di Laut Arafuru. Sementara pola angin di bagian selatan Indonesia bergerak dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan 5-35 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau juga terjadi di Laut Flores dan Laut Timor yang mengakibatkan meningkatnya tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

Oleh karena itu Saeful mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tinggi ini. Selain itu perlu diperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan pada kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

"Kapal tongkang juga agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta kapal fery pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement