REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat Nusa Tenggara Timur mewaspadai potensi gelombang laut mencapai hingga 4 meter di sebagain wilayah perairan NTT. Tinggi gelombang 4 meter berpeluang terjadi di wilayah Samudera Hindia di selatan Pulau Sumba dan Pulau Sabu, serta selatan Kupang hingga Rote Ndao.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Syaeful Hadi di Kupang, Ahad (4/4), mengatakan, tinggi gelombang 2,5 meter hingga 4 meter juga berpeluang terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Selat Ombai, dan perairan utara Kupang dan Rote Ndao. Selain itu gelombang 1,25 meter hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Flores, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian timur, selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Wetar.
Syaeful menjelaskan, terdapat pola tekanan rendah 100 hPa di perairan Rote Ndao dan Kupang dan 107 hPa di Laut Arafuru. Sementara pola angin di bagian selatan Indonesia bergerak dari arah barat daya ke barat laut dengan kecepatan 5-35 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau juga terjadi di Laut Flores dan Laut Timor yang mengakibatkan meningkatnya tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Oleh karena itu Saeful mengimbau masyarakat terutama di wilayah pesisir agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman gelombang tinggi ini. Selain itu perlu diperhatikan risiko terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan pada kondisi kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
"Kapal tongkang juga agar mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta kapal fery pada kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter," katanya.