REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sukses pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di masa pandemi Covid-19, tidak bisa dilepaskan dari peran masyarakat di luar lingungan sekolah. Karena risiko dan potensi penularan, sesungguhnya bisa datang pada saat peserta didik berada di luar lingkungan sekolah.
Pengamat Pendidikan Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Ngasbun mengaku dirinya merupakan bagian dari pihak yang optimistis dengan kesiapan infrastruktur pendukung protokol kesehatan (prokes) maupun SOP yang ada di lingkungan sekolah penyelenggara uji coba PTM.
Namun, semua itu tidak akan berarti apa-apa tanpa ada dukungan dan peran serta masyarakat di luar ligkungan sekolah. "Khusunya terkait dengan perilaku disiplin dalam melaksanakan prokes pencegahan Covid-19," ungkapnya, di Semarang, Ahad (4/4).
Aktivitas peserta didik dari rumah menuju sekolah dan dari sekolah kembali lagi ke rumah, menurutnya, merupakan waktu yang paling berisiko dan penting mendapatkan perhatian semua pihak. Maka peran masyarakat di luar lingkungan sekolah juga akan menentukan.