REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengharapkan peran para dai, tokoh agama, maupun ormas ormas dalam strategi pencegahan radikalisme dan terorisme.
Direktur Pencegahan BNPT Brigjen pol Ahmad Nurwakhid mengatakan, tiga strategi pencegahan terorisme yakni strategi kesiapsiagaan nasional, kontra radikalisasi meliputi kontra ideologi, narasi dan propaganda, serta strategi deradikalisasi.
Menurut Nurwakhid, kerja pencegahan radikalisme dan terorisme tidak hanya tugas BNPT maupun institusi pemerintah semata.
"Tapi melibatkan segenap elemen bangsa Indonesia, perlu penguatan secara aktif dan produktif sivitas akademi dan civil society moderat khususnya ormas-ormas moderat, para dai dai, tokoh agama pemuka agama yang dalam konteks ini untuk membantu startegi kesiapsiagaan nasional maupun kontra radikalisasi dan bersosialisasi," kata Nurwakhid saat menjadi pembicara dalam Webinar Nasional IKADI-BNPT bertajuk “Peran Da’i dalam Deradikalisasi Paham Keagamaan di Indonesia”, Ahad (4/4).
Nurwakhid menjelaskan, dalam kesiapsiagaan nasional BNPT menyiapkan strategi mulai dari fisik, pasukan, sistem manajemen maupun kesiapsiagaan terhadap ideologi. Sebab, akar masalah radikalisme terorisme yang mengatasnamakan agama adalah ideologi yang menyimpang.