REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut peran para dai dibutuhkan mencegah paham radikal sejak dari hulu. Berdasarkan survei, mayoritas masyarakat Indonesia yakni sekitar 87,8 persen masih moderat atau belum terpapar.
"Yakni melaksanakan vaksiansi tadi dan juga bantu pemerintah untuk kontra radikalisasi, dengan narasi yang baik, narasi yang membangun, membahagiakan, narasi yang mempersatukan dan mempermudah bukan mempersulit dalam beragama," katanya.
Sementara, deradikalisasi upaya mengembalikan paham radikal menjadi moderat untuk kelompok yang terpapar radikal dengan level tinggi. Yakni para tersangka, terdakwa, terpidana, narapidana tindak pidana terorisme maupun mantan narapidana yang dinilai belum moderat dan ideologinya belum tercabut.
"Ini menjadi tugas kita bersama karena radikalisme dan terorisme ini menjadi musuh kita bersama dan tidak hanya cuma dilakukan oleh BNPT ataupun institusi pemerintah semata tapi melibatkan segenap elemen bangsa Indonesia," ungkapnya.