REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banjir bandang dan longsor nmenerjang Flores Timur Nusa Tenggara Timur, pada Ahad (4/4). Banjir dan longsor tersebut mengakibatkan 41 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya masih hilang.
"Korban jiwa 41 orang meninggal dalam pendataan, 9 luka-luka, 27 hilang, 49 KK terdampak, data ini sangat dinamis. Ini data jam 17.30," kata Kepala Pusat Data Informasi dan komunikasi kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi Pres, Ahad (4/4).
Menurutnya, banjir bandang dan longsor tersebut telah membuat 4 kecamatan dan 7 desa di Flores Timur terdampak. Bukan hanya itu, lanjut Radit, puluhan rumah warga juga banyak yang tertimbun lumpur dan pemukiman warga sekitar hanyut terbawa banjir.
"Lima jembatan putus, puluhan rumah di Kecamatan Adonara barat terendam banjir dan saat ini titik pengungsian di Balai Desa Nelelamadike," jelasnya.
Raditya menambahkan, hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir bandang di Flores Timur pada Ahad 01.00 WITA. Menurut prakiraan cuaca, wilayah flores timur termasuk kategori curah hujan menengah hingga tinggi.
Berikut ini berdasarkan Data Dukcapil :
1. Kabupaten Flores Timur terdapat 19 Kecamatan, 229 Desa dan 21 kelurahan. Dengan jumlah penduduk 285.182 jiwa dan 78.520 kepala keluarga yang menempati daerah dengan luas wilayah 1.813,00.
2. Kecamatan lle Boleng
Desa Nelelamadike 1.307 Jiwa dan 393 KK
3. Kecamatan Adonara Timur
Kelurahan Waiwerang (Ibu kota kec adonara timur) 4.270 Jiwa dan 1.228 KK
Desa Waiburak 3.353 Jiwa dan 925 KK
4. Kecamatan Wotan Ulu Mado
Desa Oyang Barang 1.153 dan 320 KKK
Desa Pandai 1.102 Jiwa dan 270 KK
5. Kecamatan Adonara Barat
Desa Waiwadan 1.749 Jiwa dan 485 KK
Desa Duwanur 1.391 Jiwa dan 387 KK