Senin 05 Apr 2021 00:15 WIB

11 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Gunung Lewotolok 

‘Kemungkinan jumlah korban bertambah karena proses pencarian masih dilakukan.’

Red: Ratna Puspita
Gunung atau Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur
Foto: EPA-EFE/BNPB
Gunung atau Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, menyebutkan korban banjir lahar hujan dari Gunung Ile Lewotolok, Kecamatan Ile Ape, bertambah lima menjadi 11 orang. “Sebelumnya, sudah ditemukan enam orang pada Minggu siang. Pada petang hari ditemukan lagi lima orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata Siprianus Meru ketika dihubungi dari Kupang, Ahad (4/4) malam.

Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Lembata telah memakamkan tujuh korban meninggal dalam bencana alam pada Ahad, pukul 02.00 Wita itu. Sedangkan empat jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi oleh petugas kesehatan di RSUD Lewoleba, sebelum dilakukan pemakaman. 

Baca Juga

"Data sementara baru 11 orang yang meninggal dan kemungkinan jumlahnya bertambah karena proses pencarian masih dilakukan," kata dia.

BPBD Kabupaten Lembata melakukan pendataan terkait dengan bencana alam di tiga desa yang paling parah di daerah setempat, yaitu Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala. "Tiga desa ini yang paling parah dengan jumlah korban yang meninggal cukup banyak. Proses pencarian terhadap korban yang hilang di tiga desa ini masih berlangsung," kata Sipri yang turun langsung melakukan pencarian dan pemakaman terhadap para korban banjir di Kabupaten Lembata itu.