Senin 05 Apr 2021 02:05 WIB

Pemkot Tata Kawasan Kumuh Pesisir Bandar Lampung

Proses penataan kawasan kumuh diantaranya memberikan bantuan kepada warga.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Tata Kawasan Kumuh Pesisir Bandar Lampung (ilustrasi).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Pemkot Tata Kawasan Kumuh Pesisir Bandar Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung akan menata ulang kawasan pemukiman kumuh yang bertengger di pesisir Teluk Lampung. Penataaan pemukiman kumuh tersebut untuk mengindahkan wajah kota menjadi tujuan wisata.

Menurut Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, penataan kembali kawasan pemukiman kumuh setidaknya dilakukan di tiga lokasi. Yakni, di pesisir Umbul Asem, pesisir Gunung Kunyit, dan pesisir Pasar Gudang Lelang. “Kawasan pesisir kumuh itu akan dipercantik,” kata Eva Dwiana dalam keterangannya, Ahad (4/4).

Dalam penataan kawasan tersebut, Eva menyatakan tidak akan memindahkan dan merelokasi warga, namun hanya melakukan pembenahan kawasan yang dinilai kumuh menjadi lebih indah dan cantik pada kawasan pesisir Teluk Lampung. “Cuma menghilangkan kesan kumuh,” ujarnya.

Ia mengatakan, proses penataan kawasan kumuh diantaranya memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya geribik atau tidak layak menjadi layak huni dan permanen dengan anggaran yang tersedia. Pemberian bantuan tersebut dilakukan secara bertahap sesuai kondisi anggaran.

Dalam program tersebut, Pemkot Bandar Lampung akan menggandeng Universitas Lampung (Unila) baik soal ide dan gagasan, juga pengembangan kawasan pesisir Teluk Lampung wilayah Bandar Lampung menjadi destinasi wisata.

Penataan tersebut diantaranya perbaikan rumah warga, perbaikan jalan dan drainase, juga menata wajah pesisir Teluk Lampung menjadi kawasan destinasi wisata.

Rektor Unila Prof Karomani merespon gagasan wali kota yang ingin menata kawasan pesisir, yang selama ini tertinggal dan terkesan kumuh. Unila, kata dia, siap bersinergi dengan pemkot untuk menata kembali kawasan pesisir kota tersebut untuk memajukan destinasi wisata kota.

Karomani menyatakan, selama ini Pemkot Bandar Lampung telah banyak membantu Unila dalam hal pendidikan, untuk itu Unila siap bersinergi membangun Kota Bandar lampung sesuai dengan kemampuan akademisi Unila.

Warga di kawasan Gudang Lelang, sebagai pasar tradisional dan tempat lelang ikan nelayan menyatakan belum mengetahui bakal adanya penataan kawasan pesisir. Menurut warga, penataan tidak merugikan warga akan didukung semua pihak.

“Asalkan tidak merugikan warga, kami mendukung program pemerintah. Tapi, kalau memindahkan atau menggusur kami, di sini tempat kami mencari rejeki, tempat nelayan,” ujar Latif, warga kawasan Tempat Pelelang Ikan Gudang Lelang, Telubetung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement