REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI -- Perdana Menteri Pakistan mengatakan tidak dapat memahami kelalaian pemerintah Amerika Serikat yang tidak mengundangnya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Iklim di negara itu.
"Saya bingung dengan hiruk pikuk tentang Pakistan yang tidak diundang ke konferensi perubahan iklim," kata Imran Khan dalam serangkaian unggahan pada akun twitternya, merujuk pada pertemuan virtual 22-23 April tersebut.
Dia mengatakan kebijakan lingkungan Pakistan didorong "semata-mata oleh komitmen kami untuk generasi masa depan Pakistan yang bersih & hijau dan mengurangi dampak perubahan iklim."
“Karena itu muncul inisiatif kami tentang Pak Hijau, tsunami 10 miliar pohon, solusi berbasis alam, membersihkan sungai, dll,” kata dia, mengacu pada gerakan penanaman pohon besar-besaran untuk memulihkan hutan.
"Kebijakan kami diakui dan dipuji. Kami siap membantu negara mana pun yang ingin belajar dari pengalaman kami," tambah dia.
Presiden AS Joe Biden mengundang 40 pemimpin dunia ke KTT "untuk menggalang upaya oleh negara-negara ekonomi utama mengatasi krisis iklim," Gedung Putih mengumumkan pekan lalu, tetapi sekutu lama mereka, Pakistan, tidak ada dalam daftar undangan.
Khan juga mengatakan dia telah menetapkan prioritas untuk Konferensi Perubahan Iklim PBB 2021 jika komunitas internasional serius melawan dampak perubahan iklim.