REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi senior Amerika, Cher, mengeluarkan permintaan maaf terkait cicitannya yang kontroversial. Dia membahas tentang kasus George Floyd di tengah persidangan yang berjalan saat ini.
“Anda Dapat Menyesal, & Menyakiti Mereka Dengan Tidak Mengetahui Segala Sesuatu yang" TIDAK Pantas "Untuk Diucapkan. Saya Minta Maaf, Aku kenal diriku sendiri," tulisnya, dilansir Fox News, Senin (4/4).
Melalui akun Twitter, Cher sempat membahas persidangan yang sedang berlangsung terhadap mantan petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin, yang dituduh membunuh Floyd saat penangkapan pada Mei 2020. Sebagaimana diketahui, video insiden tersebut pernah viral dan memicu gerakan besar dari ras di seluruh dunia, khususnya di Amerika Serikat.
Tweet tersebut memicu debat langsung dengan banyaknya pihak yang bersimpati terhadap posisi penyanyi, sementara yang lain mencemoohnya karena bertindak seperti "penyelamat kulit putih" dengan merasa seperti dia bisa membantu situasi yang ada.
Saat diserang balik, bintang berusia 74 tahun tersebut pun mengunggah cicitan lanjutan yang mengklaim dirinya sangat membenci orang-orang yang mengatakan dia tidak dapat memiliki opini emosional yang jujur tentang persidangan.
Barulah setelah itu, dia kemudian mengeluarkan permintaan maaf yang tegas kepada siapa pun yang merasa tersinggung, termasuk ras kulit hitam. Dia menyebutkan bahwa permintaan maaf tersebut dipicu setelah berbicara dengan seorang teman tentang masalah tersebut.
Cher tampaknya telah mengikuti persidangan dengan cermat dan mencob mengungkap pemikirannya sepanjang pekan lalu. Dalam tweet dari 31 Maret 2021, dia memuji para saksi tentang apa yang mereka lihat selama lebih dari 9 menit di mana polisi Chauvin menekan leher Floyd.