Senin 05 Apr 2021 11:36 WIB

Ketua DPRD Sultra Ajak Wartawan Kritik Sambil Beri Solusi

Abdurrahman meminta berita wartawan yang baik dan jangan memfitnah.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari.
Foto: Antara
Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kota Kendari.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh meminta kepada wartawan ketika menulis sebuah kritikan juga harus diiringi dengan sebuah solusi. "Harus beritanya yang baik, jangan memfitnah, kalau mengkritik harus punya landasan dan punya solusi. Karena ini representasi suara rakyat," kata Abdurrahman saat membuka orientasi calon anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra di Kota Kendari, Senin (5/4).

Menurut politikus PAN itu, profesi seseorang wartawan tidak sama dengan profesi lainnya. Dia pun  menilai banyak orang yang bisa berbicara, namun tidak semua bisa menorehkannya ke sebuah tulisan yang dapat menarik pembacanya.

"Wartawan punya intelektual dibanding yang lain. Banyak yang bisa bisa bicara tapi sedikit yang bisa menulis. Nalar (seorang wartawan), daya pekatnya, referensi merupakan langkah cara melihat manfaat yang besar bagi berita yang ditayangkan," ujar Abdurrahman.

Selain itu, ia juga berharap bahwa wartawan harus menyampaikan berita yang bertanggung jawab bukan hanya mengejar pembaca, tapi bagaimana bisa mendidik dan mencerdaskan masyarakat Karena itu, dengan mengikuti orientasi menjadi anggota PWI merupakan langkah penting dilakukan bagi wartawan. Pasalnya mereka bisa menambah pemahaman tentang profesi, juga penguatan kompetensi dan kewajiban sebagai seorang jurnalis.

Ketua PWI Sultra Sarjono mengatakan, orientasi tersebut diikuti sebanyak 41 orang dari berbagai kantor media baik cetak, elektronik hingga daring (online). Wartawan senior Perum LKBN Antara yang bertugas di Biro Sultra tersebut juga menyampaikan, PWI merupakan salah satu organisasi profesi kewartawanan yang mempunyai lisensi dan diakui oleh Dewan Pers.

Meskipun demikian, ia menegaskan, untuk masuk menjadi anggota baru di organisasi PWI harus benar-benar diseleksi dengan baik guna menjaga marwah organisasi tersebut dalam mengawal pembangunan dan demokrasi. "Orientasi bukan berarti kita sudah menjadi anggota definitif PWI, tetapi masih akan diverifikasi apakah peserta bekerja di media yang perusahaannya sesuai standar," kata Sarjono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement