Senin 05 Apr 2021 17:52 WIB

Benedict Cumberbatch Minta Teluk Guantanamo Ditutup, Kenapa?

Benedict Cumberbatch sebut Teluk Guantanamo merupakan penjara termahal di dunia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nora Azizah
Benedict Cumberbatch sebut Teluk Guantanamo merupakan penjara termahal di dunia.
Foto: AP
Benedict Cumberbatch sebut Teluk Guantanamo merupakan penjara termahal di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor asal Inggris Benedict Cumberbatch berencana meminta Presiden Amerika, Joe Biden untuk menutup Teluk Guantanamo. Hal itu ia ungkap setelah mengetahui rahasia fasilitas penjara saat menyelesaikan projek film The Mauritanian (2021).

“Saya akan memohon kepada orang itu (Joe Biden),” kata Cumberbatch dalam wawancara dengan The Independet tentang niatnya untuk berbicara dengan Biden.

Baca Juga

Teluk Guantanamo adalah penjara militer AS di lepas pantai Kuba yang didirikan hampir dua dekade lalu setelah serangan 11 September atau 9/11 untuk menahan dan menyiksa tersangka teroris tanpa pengadilan. Sebuah laporan dari New York Times yang dirilis pada 2019 lalu memperkirakan fasilitas kontroversial itu menelan biaya 13 juta dolar Amerika per narapidana. Saat ini, jumlah narapidana sudah mencapai 40 orang.

“Ini pengeluaran yang sangat besar dan penjara termahal di dunia. Lalu apa hasilnya? Di mana penuntutannya? Menurut saya itu tempat yang tidak perlu dan tidak efektif. Cukup banyak orang yang menderita di sana,” ujar dia.

Pada Februari lalu, Biden mengumumkan rencananya untuk menutup Teluk Guantanamo. Film The Mauritanian menceritakan kisah kehidupan nyata mantan tahanan Mohamedou Ould Slahi yang diperankan oleh aktor Prancis, Tahar Rahim. Memoar Slahi yang berjudul Guantanamo Diary menarik perhatian Cumberbatch. Slahi yang dicurigai mengatur serangan 9/11, menghabiskan 14 tahun di pusat penahanan tanpa dakwaan sebelum dibebaskan pada 2016 lalu.

Dilansir ew.com, Senin (5/4), Cumberbatch memproduksi film tersebut dan memerankan Letnan Kolonel Stuart Couch, seorang pengacara di tim penuntut Slahi. Dia menolak untuk menuntut Slahi usai melihat kondisi tidak manusiawi di penjara.

Saat syuting film di Cape Town, Afrika Selatan (pengganti Kuba) pada akhir 2019, Cumberbatch sakit parah yang diyakini mengidap Covid-19. Dia berjalan dengan susah payah sambil muntah.

“Saya sangat sakit saat itu, sampai-sampai ketika semua masalah Covid-19 ini tiba-tiba meledak di tahun baru, saya berpikir, ‘Ya Tuhan, apakah saya benar-benar tidak sabar?’ Saya sangat sakit dan itu adalah pneumonia,” tambah dia.

Jika tertarik menonton, film The Mauritanian tersedia di Amazon Prime Video.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement