Senin 05 Apr 2021 16:20 WIB

Siswa Peserta PTM Diatur Sesuai Rombongan Kelas

Pengaturan rombongan dilakukan guna menjamin penerapan social distancing di kelas

Rep: eko widiyatno/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah siswa jurusan tata kecantikan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 3 Klaten, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). Meskipun dengan membatasi jumlah siswa per kelas 12 siswa, uji coba pembelajaran tatap muka tersebut dilakukan untuk menerapkan kebiasaan baru bagi siswa dan guru di lingkungan sekolah.
Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
Sejumlah siswa jurusan tata kecantikan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 3 Klaten, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). Meskipun dengan membatasi jumlah siswa per kelas 12 siswa, uji coba pembelajaran tatap muka tersebut dilakukan untuk menerapkan kebiasaan baru bagi siswa dan guru di lingkungan sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO--Siswa yang mengikuti ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), tidak akan masuk sekolah setiap hari. Namun diatur menjadi per tiga hari sekali. ''Hari ini masuk, masuknya lagi tiga hari kemudian,'' kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Banyumas Didi Rudwianto, saat meninjau pelaksanaan ujicoba PTM di SMP Negeri 9 Purwokerto, Senin (5/4).

Misalnya, hari ini merupakan siswa kelas 7 SMP, maka yang mengikuti PTM pada keesokan harinya adalah siswa kelas 8, kemudian siswa kelas 9. ''Demikian seterusnya, sehingga siswa kelas 7 baru masuk sekolah lagi pada tiga hari kemudian,'' jelasnya.

Menurutnya, ketentuan siswa yang mengikuti PTM diatur per rombongan kelas, untuk menjamin penerapan social distancing di dalam ruang kelas. ''Sesuai ketentuan pelaksanaan ujicoba PTM, setiap ruang kelas hanya boleh diisi siswa sebanyak sepertiga dari kapasitas normal,'' jelasnya.

Karena itu, kata Didi, baik sekolah tingkat SMA maupun SMP yang melaksanakan ujicoba PTM, memberlakukan sistem rolling siswa peserta PTM seperti itu. ''Kecuali siswa SD yang terdiri dari enam kelas, pengaturan siswa yang mengikuti PTM, dilakukan sesuai kebijakan sekolah. Yang penting, jumlah satu ruang kelas hanya boleh diisi siswa sebanyak sepertiga dari jumlah normal,'' katanya.

Didi juga menyebutkan, pelaksanaan PTM hari pertama di sejumlah sekolah di Kabupaten Banyumas bisa berjalan lancar. Di seluruh sekolah hanya terjadi keterlambatan jadwal mulai pelajaran, karena seluruh guru yang melaksanakan PTM, wajib mengikuti tes antigen lebih dulu.

''Ada keterlambatan pelaksanaan PTM, karena seluruh guru yang melaksanakan PTM wajib mengikuti tes antigen. Ini untuk menjamin agar para guru yang akan mengajar, tidak sedang terpapar Covid 19,'' katanya.

Dia mengemukakan, seluruh guru dari sekolah yang melaksanakan PTM, sebenarnya sudah mendapatkan suntikan vaksin. Namun vaksin yang diberikan baru merupakan vaksin dosis pertama, sehingga belum menjamin adanya kekebalan tubuh terhadap virus Covid 19. ''Untuk memastikan tidak ada guru yang terpapar, maka seluruh guru yang melaksanakan PTM wajib mengikuti tes antigen,'' jelasnya.

Didi juga menyebutkan, hasil hasil tes ini, tidak ada guru yang menunjukkan hasil reaktif. ''Karena itu, pelaksanaan PTM hari pertama di Banyumas, boleh dikatakan berjalan lancar. Seluruh ketentuan mengenai protokol kesehatan, juga telah disiapkan pihak sekolah,'' katanya.

Dari pengamatan, siswa kelas 7 SMP Negeri 9 yang hendak melaksanakan PTM akan diperiksa suhu tubuhnya dan cuci tangan sebelum masuk ruang kelas. Selain itu, siswa juga wajib menggunakan masker dan face shield. Bahkan untuk datang ke sekolah, siswa juga tidak boleh menggunakan angkutan umum, tapi harus diantar oleh orang tua atau kerabatnya.

Yang menarik, banyak siswa pada hari pertama pelaksanaan PTM ini yang kebingungan mencari ruang kelas. Hal ini mengingat siswa yang mendapat giliran masuk sekolah pada Senin (5/4) ini, merupakan siswa yang baru sekali ini masuk sekolah. ''Sejak diterima menjadi siswa di sekolah kami, baru kali ini mereka masuk sekolah. Karena itu, mereka agak bingung,'' jelas Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Herry Nuryanto. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement