Anggota DPRD Jateng Harap Sekolah Tatap Muka Aman
Rep: Bowo Pribadi / Red: Ratna Puspita
Sejumlah siswa jurusan tata kecantikan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SMK Negeri 3 Klaten, Jawa Tengah, Senin (5/4/2021). Meskipun dengan membatasi jumlah siswa per kelas 12 siswa, uji coba pembelajaran tatap muka tersebut dilakukan untuk menerapkan kebiasaan baru bagi siswa dan guru di lingkungan sekolah. | Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah Yudi Indras Wiendarto berharap proses uji coba sekolah tatap muka di Jawa Tengah bisa dilaksanakan dengan baik tanpa ada temuan kasus baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 140 sekolah, jenjang SMP, MTs, SMA dan SMK, di Jawa Tengah mulai menggelar uji coba sekolah tatap muka pada Senin (5/4) hari ini.
Uji coba ini akan berlangsung selama dua pekan. “Kami tentu berharap, tidak ada tambahan kasus Covid 19 yang berasal dari penyelenggaraan sekolah tatap muka ini,” kata Yudi usai melakukan pemantauan pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMK Negeri 7 Kota Semarang, Jawa Tengah.
Ia tidak menginginkan pengalaman kejadian di SMK Negeri Jateng pada PTM tahap pertama dulu terulang dengan munculnya klaster baru penularan Covid-19 di lingkungan pendidikan tersebut. Sebab, Yudi mengatakan, pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya aman dari risiko penularan.
Legislator Partai Gerindra Jawa Tengah tersebut mengatakan, ada risiko penularan Covid-19 ke para tenaga pengajar dan tenaga kependidikan, khususnya yang telah menginjak paruh baya. Karena itu, Yudi mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah mengawal pelaksanaan sekolah tatap muka.
Selain itu, Pemprov Jateng harus memonitor perilaku disiplin penegakan protokol kesehatan dan SOP pencegahan di lingkungan sekolah.
“Yang tak kalah penting adalah perilaku seluruh komponen di lingkungan sekolah. Baik untuk interaksi antarsesama tenaga pengejar, tenaga pengajar dengan siswa serta interaksi antar sesama siswa di sekolah,” tegasnya.
“Kami berharap, disiplin protokol kesehatan dan SOP pencegahan di lingkungan sekolah benar- benar diutamakan dalam proses uji coba sekolah tatap muka,” katanya.