Tim UGM Juara HSBC Business Case Competition
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Kampus UGM. | Foto: Wahyu Suryana.
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Critical One dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berhasil menjadi juara pertama dalam HSBC Business Case Competition. Lewat raihan itu, tim ini akan mewakili Indonesia dalam ajang serupa di tingkat Asia Pasifik.
Tim terdiri dari Alexander Tjhung, Shania Angelina, Moh Andhika, dan Erica Lesmana. Ketua tim, Alexander Tjhung mengatakan, kompetisi yang mereka ikuti merupakan kompetisi bisnis yang terkemuka di Indonesia dan internasional.
"Setiap peserta diberikan kasus bisnis nyata dan tiap peserta diminta memberi rekomendasi solusi. Kasus bisnis perusahaan internasional dan kadang kasus publik, kebijakan negara, sangat bervariasi dan beragam," kata Alex, Senin (5/4).
Untuk mengikuti kompetisi ini, mereka berempat melakukan persiapan sudah dari setahun dikarenakan kompetisi ini pada 2020 ditiadakan karena adanya pandemi. Akhirnya, mereka maju kembali di kompetisi 2021 yang diadakan secara daring.
Alex menuturkan, pelaksanaan secara daring membuat timnya berlatih secara mandiri dan lebih giat melakukan konsultasi dengan dosen, mentor, dan alumni. Beruntung, usaha mereka tidak sia-sia dengan prestasi yang mereka capai.
Presentasi menggunakan bahasa Inggris. Setelah berhasil jadi pemenang, Alex menuturkan, mereka memetik pengalaman berharga dalam menyusun strategi untuk memenangkan perlombaan, dan akan membantu dalam ajang serupa tingkat global.
"Kami semakin sadar kalau disiplin dan berpikir positif bisa membawa kita meraih impian bersama untuk bisa menang," ujar Alex.
Menghadapi kompetisi tingkat internasional dua bulan mendatang, Alex menekankan, mereka akan melakukan persiapan lebih baik lagi agar bisa juara mengharumkan Indonesia. Apalagi, ia menyadari, kompetisi mendatang akan jauh lebih sulit.
Meski begitu, Alex mengaku optimistis dengan tekad dan keyakinan yang kuat disertai usaha maksimal. Sebab, berkompetisi di tingkat Asia Pasifik, ia menyadari, ada tanggung jawab besar yang diemban yaitu nama baik Indonesia. "Kami perlu melakukan persiapan dengan lebih giat lagi," katanya.