REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan, tidak ada gesekan antara nelayan dengan Penjaga Pantai China di Laut Natuna, Kepulauan Riau. Namun, dia membenarkan laporan nelayan yang menyatakan ada kapal petugas China yang masuk wilayah Laut Natuna Utara.
"Tidak terjadi gesekan," kata Sekretaris Jenderal KKP, Antam Novambar,di Batam, Kepulauan Riau, Senin.
Ia mengatakan, TNI AL sudah berada untuk berjaga di sana. Kejadian itu juga dikomunikasikan dengan petugas Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang bersiaga di sana. Menurut dia, kapal Penjaga Pantai China mematuhi aturan dan mundur di belakang garis koordinat yang diperbolehkan.
Sementara itu, dalam 100 hari kerja Sakti Wahyu Trenggono menjabat menteri KKP, kementerian itu telah menangkap 67 kapal ikan ilegal di penjuru Indonesia. "Sebanyak tujuh di antaranya asing, rata-rata memakai pukat yang sangat merusak," kata dia.
Novambar yang juga Plt Direktur Jenderal PDSKP menyatakan, dalam menjalankan tugasnya,Trenggogo fokus pada tiga poin yaitu meningkatkan pendapatan negara bukan pajak dari sumber daya alam perikanan, dan mengembangkan budi daya ikan, serta membangun kampung perikanan."Namun, dalam menjalankan tiga fokus itu, KKP masih menghadapi pencurian ikan," kata dia. Apalagi, KKP menemukan kapal menggunakan alat tangkap pair trawl yang amat merusak lingkungan.