Selasa 06 Apr 2021 01:52 WIB

BPPT Belum Terima Instruksi Modifikasi Cuaca di NTT

Saat ini, BPPT melakukan modifikasi cuaca di empat area kecuali NTT.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Andri Saubani
Warga mengamati lumpur akibat banjir bandang yang menerjang Waiwerang, Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai  68 jiwa.
Foto: PION RATULOLI/ANTARA
Warga mengamati lumpur akibat banjir bandang yang menerjang Waiwerang, Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Balai Besar Teknologi Modifikaai Cuaca, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jon Arifian mengatakan belum menerima intruksi atau arahan untuk melakukan modifikasi cuaca di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, pihaknya tengah melakukan modifikasi cuaca di empat area.

"Kita sedang melakukan modifikasi di empat area tapi bukan di Flores. Pertama di Danau Toba, Provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Citarum Jawa Barat," kata Jon saat dikonfirmasi, Senin (5/4).

Baca Juga

Dia mengaku dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum memberikan intruksi untuk melakukan intruksi modifikasi cuaca di Flores Timur, NTT. Sebab, untuk pelaksanaan mitigasi darurat ada di otoritas BNPB.

"Kita hanya sebagai alat saja. Kita ada Sumber Daya Manusia (SDM) dan metode untuk melakukan. Kalau otoritas untuk memperdayakan pengarahan sumber daya darurat itu ada di BNPB," ujar dia.

Apabila sudah ada arahan dari BNPB lanjut dia pihak BPPT siap melakukan. "Kalau sudah arahan artinya segala sesuatu kan sudah jelas tinggal dilakukan. Tapi sebelum ada arahan kita belum bisa untuk menggerakkan sumber daya," tambah dia.

Baca juga : Dalil Alquran dan Hadits yang Mengharamkan Praktik Riba

Bencana alam akibat cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga angin kencang di beberapa wilayah di NTT telah mengakibatkan puluhan korban meninggal. Hingga Senin (5/4), korban meninggal diaporkan mencapai sedikitnya 68 jiwa.Hujan ekstrem dan angin kencang dideteksi oleh BMKG akibat adanya siklon tropis Seroja di Perairan Kupang. Siklon ini diprediksi masih akan terjadi setidaknya hingga Selasa (6/4).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement