REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Balai Besar Teknologi Modifikaai Cuaca, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jon Arifian mengatakan belum menerima intruksi atau arahan untuk melakukan modifikasi cuaca di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, pihaknya tengah melakukan modifikasi cuaca di empat area.
"Kita sedang melakukan modifikasi di empat area tapi bukan di Flores. Pertama di Danau Toba, Provinsi Riau, Kalimantan Barat, dan Citarum Jawa Barat," kata Jon saat dikonfirmasi, Senin (5/4).
Dia mengaku dari pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum memberikan intruksi untuk melakukan intruksi modifikasi cuaca di Flores Timur, NTT. Sebab, untuk pelaksanaan mitigasi darurat ada di otoritas BNPB.
"Kita hanya sebagai alat saja. Kita ada Sumber Daya Manusia (SDM) dan metode untuk melakukan. Kalau otoritas untuk memperdayakan pengarahan sumber daya darurat itu ada di BNPB," ujar dia.
Apabila sudah ada arahan dari BNPB lanjut dia pihak BPPT siap melakukan. "Kalau sudah arahan artinya segala sesuatu kan sudah jelas tinggal dilakukan. Tapi sebelum ada arahan kita belum bisa untuk menggerakkan sumber daya," tambah dia.
Baca juga : Dalil Alquran dan Hadits yang Mengharamkan Praktik Riba
Bencana alam akibat cuaca ekstrem seperti hujan lebat hingga angin kencang di beberapa wilayah di NTT telah mengakibatkan puluhan korban meninggal. Hingga Senin (5/4), korban meninggal diaporkan mencapai sedikitnya 68 jiwa.Hujan ekstrem dan angin kencang dideteksi oleh BMKG akibat adanya siklon tropis Seroja di Perairan Kupang. Siklon ini diprediksi masih akan terjadi setidaknya hingga Selasa (6/4).