REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain depan Barcelona Ousmane Dembele mencetak gol pada menit akhir untuk membukukan kemenangan penting 1-0 atas Real Valladolid di kandang sendiri dalam lanjutan La Liga, Selasa (6/4) dini hari WIB. Kemenangan di Camp Nou menempatkan Barcelona ke posisi kedua dengan hanya satu poin di belakang pemimpin klasemen Atletico Madrid.
Valladolid menghasilkan performa yang disiplin dan berani. Tim tamu bisa saja memimpin lebih dulu ketika sundulan Kenan Kodro membentur mistar, sementara Roque Mesa memiliki dua percobaan ke arah gawang dari luar kotak tetapi semuanya gagal mencapai target.
Barca nyaris mencetak gol tepat sebelum turun minum ketika mantan kiper mereka Jordi Masip menepis tembakan Pedri ke tiang gawang.
Sang kiper menggagalkan Dembele di babak kedua dan kemudian menyaksikan dengan lega saat sundulan Antoine Griezmann menyambut bola pantulan melebar.
Barcelona mendapatkan angin ketika pemain Valladolid Oscar Plano langsung mendapat kartu merah pada menit ke-79 karena melakukan tekel dari belakang ke arah Dembele.
Pengusiran itu mendapat protes keras dari tim tamu, yang meminta penalti di awal babak kedua ketika bola mengenai tangan bek Barca, Jordi Alba. Namun, wasit memutuskan handball itu tidak disengaja setelah tinjauan VAR.
Barca akhirnya memanfaatkan keunggulan pemain ketika menyambut bola di udara dengan kaki kirinya, menjebol gawang di tiang dekat.
Kemenangan liga keenam berturut-turut membawa Barca kembali ke posisi kedua dan membuat mereka mengumpulkan 65 poin, dua angka di atas Real Madrid dan satu di belakang Atletico, yang dikalahkan 1-0 di Sevilla sehari sebelumnya.
Barca mengunjungi Real Madrid pada Sabtu depan dengan kesempatan untuk naik ke puncak klasemen sehari sebelum Atletico mengunjungi Real Betis.
"Perasaan saya dari ruang istirahat adalah kami selalu mampu memenangkan pertandingan hingga akhir. Para pemain membuktikan bahwa mereka selalu memiliki keyakinan hingga menit terakhir," kata pelatih Barca Ronald Koeman, dikutip Reuters.
"Kadang-kadang Anda harus benar-benar menderita untuk menang dan itu bagus juga. La Liga juga tentang penderitaan."