Selasa 06 Apr 2021 09:06 WIB

BWA Resmikan Wakaf Sarana Air Bersih di Desa Bojongsari

Ini wakaf sarana air bersih BWA yang ke-36.

Red: Irwan Kelana
BWA meresmikan wakaf srana air bersih di Desa Bojongsari, Kecamatan Gnung Tanjung, Tasiklamaya, Jawa Barat, Jumat (2/4).
Foto: Dok BWA
BWA meresmikan wakaf srana air bersih di Desa Bojongsari, Kecamatan Gnung Tanjung, Tasiklamaya, Jawa Barat, Jumat (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kesulitan akses air bersih adalah permasalahan dunia, termasuk juga di Indonesia. Walaupun Indonesia merupakan negara agraris, namun beberapa daerah di Indonesia masih kesulitan mendapatkan air bersih.  Bahkan Forum air Dunia memprediksi krisis air bersih di Indonesia akan terasa di tahun 2025. Hal itu karena faktanya pertumbuhan penduduk berbanding terbalik dengan kemampuan tanah untuk menyediakan sumber air bersih bagi manusia.

Desa Bojongsari,  Tasikmalaya, Jawa Barat  adalah salah satu lokasi yang kesulitan akses air bersih. Masyarakat di sana bertahun-tahun berkegiatan MCK di sarana umum dan harus antre mulai jam 3.00 pagi. Seperti yang disampaikan oleh Ajengan Aan Hidayat, tokoh masyarakat setempat,  “Masyarakat di sini harus datang ke MCK umum untuk kegiatan MCK, selain  harus antrd berjam-jam untuk mendapatkan air.  Masalah lainnya adalah aurat wanita Muslim yang  harus dijaga, padahal ini adalah kegiatan MCK di tempat umum.”

Murid-murid  SDN Munjul di desa Bojongsari bahkan harus membawa sebotol  air bersih setiap hari sebagai syarat datang ke sekolah.  Air itu  untuk dimasukkan ke dalam toren SD yang nantinya digunakan oleh murid-murid untuk kegiatan MCK di sekolah.

Namun semua itu sudah berubah sejak adanya Wakaf Sarana Air Bersih yang digalang oleh BWA, lembaga wakaf dan kemanusiaan. Dengan memegang teguh “Inovasi Wakaf”, BWA mengajak para wakif untuk mewujudkan wakaf sarana air bersih untuk Desa Bojongsari.