Selasa 06 Apr 2021 13:56 WIB

Gubernur Sumbar Mengadu ke Wapres untuk Revitalisasi 5 Pasar

Saat ini di Sumbar terdapat 516 unit pasar rakyat yang 76 persen kategori tak layak.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi mengatakan saat ini di Sumbar terdapat 516 unit pasar rakyat. Dari jumlah tersebut Mahyeldi menilai hanya 24 persen yang dikategorikan memiliki kualitas sesuai persyaratan. Sisanya 76 persen masih dalam keadaan tidak layak dan banyak masalah.

"Kami meminta dukungan Pak Wapres. Tidak usah 516. Cukup bantu merevitalisasi lima pasar rakyat saja," kata Mahyeldi di Pariaman saat peresmian Pasar Rakyat oleh Wapres, Selasa (6/4).

Baca Juga

Mahyeldi kemudian menyebutkan satu persatu pasar rakyat yang ditargetkan direvitalisasi. Pertama  Pasar Serikat C di Batusangkar Kabupaten Tanah Datar. Sebelumnya bupati mengusulkan dengan anggaran Rp 50 miliar.

"Anggaran telah disetujui oleh Presiden waktu itu, lami mohon agar Pak Wapres membantu merealisasikannya," ucap Mahyeldi.

Kemudian pasar yang butuh bantuan lainnya yaitu Pasar Raya Padang Fase 7 di Kota Padang, Pasar Koto Baru Kecamatan X Koto, Tanah Datar. Pasar Bawah Kota Bukittinggi dan Pasar Basah di Pariaman yang posisinya berada di depan Pasar Pariaman. Pasar Koto Baru di Kecamatan X Koto Tanah Datar menurut Mahyeldi merupakan pusat perdagangan sayuran yang terrletak di jalan Padang Bukittinggi. 

Pasar ini yang memgisi kebutuhan sayur mayur di empat provinsi mulai dari Sumbar. Yakni Riau, Kepulauan Riau dan Jambi, termasuk Bengkulu. Sementara Pasar Bawah Bukittinggi termasuk salah satu pasar utama di Bukittinggi. Mahyeldi menginginkan kehadiran Pasar Bawah Bukittinggi menambah opsi destinasi wisata belanja Bukittinggi yang menjadi barometer pariwisata dan perekonomian Sumbar.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement