Selasa 06 Apr 2021 14:03 WIB

149 Desa di Aceh Belum Terakses Internet

Selama pandemi Covid-19 banyak kegiatan yang memerlukan jaringan internet.

Akses internet di daerah. Ilustrasi.
Foto: Antara
Akses internet di daerah. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominsa) Provinsi Aceh Marwan Nusuf menyatakan sampai hari ini masih terdapat 149 desa di daerah itu yang belum memiliki sinyal atau jaringan internet. "Menurut data kami, dari 6.497 desa di Aceh, masih ada 149 desa yang memang benar-benar tidak ada sinyal sama sekali," kata Marwan Nusufdi Banda Aceh, Selasa (6/4).

Marwan menyampaikan, persoalan akses jaringan tersebut menjadi persoalan yang selama ini dipikirkan Pemerintah Aceh. Apalagi di masa pemerintahan ini banyak program terkait digitalisasi. 

Artinya, kata Marwan, kebutuhan teknologi ini juga harus ditopang oleh kemampuan manusia dengan memperhatikan kearifan lokal dan nilai-nilai yang ada, karena pastinya berbeda di setiap daerah."Kami pikir ini menjadi kesempatan bagi Telkom Indonesia untuk turun tangan membantu masyarakat agar dapat memberikan konektivitas internet di seluruh Aceh," ujarnya.

Marwan mengatakan, selama pandemi Covid-19 banyak kegiatan yang memerlukan jaringan internet, terutama pertemuan-pertemuan di pemerintahan yang banyak dilakukan secara daring. Dia berharap Telkom dapat terus membantu Pemerintah Aceh dan mendukung pertemuan melalui daring dengan konektivitas internet yang memadai. 

Namun, juga untuk kebutuhan masyarakat lainnya."Mudah-mudahan tidak bosan membantu Pemerintah Aceh untuk menyambungkan konektivitas internet di seluruh Aceh. Kalau hal ini tidak bisa kita lakukan maka berdampak pada hal yang bisa mengganggu sebaran informasi kepada masyarakat," kata Marwan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement