REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang yang justru mengeluhkan perasaan lelah dan tak bertenaga sepanjang hari di masa pandemi ini. Padahal, saat pandemi umumnya orang bekerja di rumah dan tidak bepergian.

Ahli bedah kardiotoraks Dr Steven Gundry mengatakan perasaan berenergi juga bisa dipicu oleh peradangan atau inflamasi kronis, ketidakseimbangan dalam usus, dan produksi energi yang disfungsional dalam sel-sel tubuh. Perubahan gaya hidup dan pola makan juga dapat membantu mengatasi hal-hal ini.

Dr Gundry menambahkan, salah satu alasan tersering yang membuat seseorang merasa lelah sepanjang waktu adalah "usus bocor". Ini merpakan suatu kondisi di mana terdapat celah atau lubang pada dinding usus sehingga memungkinkan bakteri dan toksin lain keluar lalu memasuki aliran darah.

Penyebab tersering lain adalah makan terlalu banyak dan kekurangan gizi. Dr Gundry mengatakan makanan yang tersedia saat ini banyak yang tidak diperkaya dengan vitamin dan mineral penting. Alhasil, banyaknya makanan yang dikonsumsi tak selalu diikuti oleh kecukupan asupan gizi, khususnya nutrisi mikro.

"Sama seperti jalan raya pada jam sibuk, terlalu banyak mobil tapi tidak ada pergerakan," tukas Dr Gundry.

Dokter dan ahli gizi Dr Amy Shah menambahkan, perasaan lelah yang persisten sebaiknya diperiksakan ke dokter bila sudah berlangsung selama dua pekan atau lebih. Perasaan lelah juga sebaiknya diperiksakan bila disertai dengan gejala lain seperti batuk berdarah, perubahan pola buang air besar, menstruasi dengan perdarahan banyak, atau benjolan pada tempat yang tak seharusnya.

"Bila seletah melakukan upaya istirahat, mengurangi stres, menerapkan pola makan sehat dan minum cukup air Anda masih merasa lelah, hubungi dokter Anda," jelas Dr Shah.

Sumber: https://www.independent.co.uk/life-style/health-and-families/shah-wellness-vitabiotics-brits-b1824840.html

Ikuti Whatsapp Channel Republika