Selasa 06 Apr 2021 15:23 WIB

Rasio Vaksinasi Indonesia di Bawah Rata-Rata Dunia

Program vaksinasi menjadi game changer terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk masih di bawah rata-rata dunia.
Foto: Antara
Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk masih di bawah rata-rata dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong jumlah vaksin dan kecepatan vaksinasi Covid-19 terus ditingkatkan. Wapres mengatakan, hingga 31 Maret 2021 telah dilakukan vaksinasi sebanyak 8 juta orang, dengan 3,6 juta orang telah memperoleh vaksinasi lengkap atau sekitar 1,3 persen dari jumlah penduduk.

Namun demikian, Ma'ruf menyebut rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk masih di bawah rata-rata dunia.

Baca Juga

"Karena jumlah penduduk kita besar, rasio dosis vaksinasi per 100 penduduk baru sekitar 4,2 orang dibawah rata-rata dunia 7,4 orang," ujar Ma'ruf saat menjadi pembicara dalam Forum Indonesia Bangkit, dengan Tema: “Health Care Industry and Economy Recovery”, Selasa (6/4).

Ma'ruf berharap percepatan vaksinasi bisa selesai akhir tahun ini yakni kepada 70 persen target vaksinasi atau 181 juta orang untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity. Dengan begitu, laju penyebaran virus Covid-19 bisa terkendali.

Sebab, program vaksinasi menjadi game changer terhadap pemulihan kesehatan dan ekonomi. Karena itu, ia menekankan persoalan vaksinasi menjadi tugas bersama Pemerintah, masyarakat dan tokoh agama maupun tokoh masyarakat  lainnya.

Baca juga : Rita Wilson dan Tom Hanks Belum Bisa Divaksinasi

"Tantangan yang sekaligus menjadi tugas kita bersama, pemerintah, masyarakat, tokoh agama untuk menyampaikan informasi yang benar dan masif serta mengajak masyarakat untuk menerima vaksinasi Covid-19," ungkapnya.

Sebab, sejauh ini vaksinasi yang dilakukan telah teruji mampu menahan laju penyebaran Covid, teruji aspek keamanannya oleh BPOM, dan telah dinyatakan boleh digunakan oleh Majelis Ulama Indonesia. Ia juga mengatakan keberhasilan program vaksinasi memberikan rasa optimis semua pihak terhadap pemulihan kesehatan dan tentunya akan diikuti dengan pemulihan ekonomi.

"Dalam beberapa bulan ini, penurunan kasus Covid dan mobilitas masyarakat yang meningkat secara terbatas memberikan rasa optimis terhadap perbaikan konsumsi masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement