REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas bertolak ke Jerman pada Senin (5/4). Dia hendak menjalani pemeriksaan kesehatan.
Sebelum bertolak ke Jerman, Abbas terlebih dulu mengunjungi Amman, Yordania. Saat berpidato, dia sempat mengomentari laporan tentang digagalkannya upaya beberapa pejabat, termasuk Pangeran Hamza, untuk mengguncang negara tersebut.
"Ketika peristiwa-peristiwa ini terjadi, kami melihat seluruh dunia, tanpa kecuali, berdiri di dekat Yordania dan Yang Mulia (Raja Abdullah). Ini adalah bukti rasa hormat dan perhatian yang besar di negara yang damai dan aman ini, yang karenanya kami selalu mengharapkan keselamatan serta keamanan," kata Abbas, dilaporkan laman Asharq Al-Awsat.
Abbas yang saat ini berusia 85 tahun adalah seorang perokok berat. Dia telah beberapa kali menjalani perawatan intensif karena kondisi kesehatannya memburuk. Pada 2018, dia sempat dirawat karena terjangkit pneumonia.
Abbas diketahui pernah mengidap penyakit serius. Sekitar 22 tahun lalu, ia sempat mengalami kanker prostat. Operasi pun dilakukan dan dinyatakan berhasil. Abbas kembali sehat setelah menjalani perawatan.
Pada Oktober 2016, Abbas menjalani kateterisasi jantung darurat. Hal itu dilakukan karena Abbas sering mengeluh sakit dada dan mudah lelah. Namun tak ada keterangan resmi yang dirilis perihal hasil pemeriksaan tersebut.
Memasuki 2017, dokter medis dan pejabat Palestina mengungkapkan bahwa Abbas mulai sering mengalami kelelahan. Hal itu membuatnya rutin menjalani pemeriksaan di rumah sakit di Tepi Barat.