REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Laut (AL) kembali mendapatkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa dua Kapal Angkatan Laut (KAL) 28 meter. KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18 dia sebut siap menjaga keamanan dan melaksanakan penegakkan hukum di laut.
"Pembangunan dua unit KAL 28 meter yang merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan TNI AL salah satunya perencanaan strategis yang siap menjaga keamanan dan melaksanakan penegakkan hukum di laut," ujar Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono, dalam siaran persnya, Selasa (6/4).
Hal itu dia sampaikan saat meresmikan shipnaming dan launching KAL Pandang I-1-72 dan KAL Sarudik I-2-18 di Halte Slipway PT Palindo Marine, Batam, Senin (5/4) lalu. Dia mengatakan, kegiatan itu merupakan momentum strategis, bukti galangan kapal Indonesia mampu mendukung industri strategis di bidang pertahanan negara di laut.
Menurut Yudo, shipnaming dalam pembangunan kapal perang merupakan bagian dari rangkaian seremonial pembangunan kapal perang. Secara lengkap, seremonial pembangunan kapal meliputi first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, delivery and receiving, commissioning dan terakhir adalah pengukuhan. Selain itu, pembangunan kapal merupakan salah satu upaya dalam pembangunan kekuatan TNI AL.
“Melalui kegiatan ini, saya sampaikan, kehadiran KAL Pandang dan KAL Sarudik dapat meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI AL. Untuk itu, KAL 28 meter ini agar diawaki oleh sumber daya nanusia yang profesional dan tangguh," kata dia.
Dia berharap, jika itu semua sudah dilakukan, maka pengoperasian sekaligus perawatan KAL 28 meter ini dapat terlaksana secara optimal. Itu tentunya juga disertai manajemen pangkalan yang baik dalam hal pemeliharaan dan perawatan agar dapat beroperasi secara berkesinambungan.
Berdasarkan siaran pers, dua unit KAL 28 meter itu 100 persen buatan Indonesia. Kapal tersebut memiliki spesifikasi panjang 28 meter, lebar 6,2 meter, berat 90 ton, memiliki kecepatan maksimal 28 knots, dan kecepatan jelajah 18 knots dengan jumlah ABK 15. Kedua kapal ini mampu berlayar dengan endurance selama tiga hari.
Selain itu, juga dua KAL ini dilengkapi dengan persenjataan 1x meriam kaliber 20 mm dan 2x mitraliur kaliber 12.7 mm yang berlayar menggunakan mesin pokok 2x 1.397 kW, MAN 12V D2862 LE476 di 2.300 RPM, dan diesel generator 2x 63 kW, 50 Hz, 380 VAC, Perkins PDM 63 di 1.500 RPM.